Four

13.9K 1.9K 1.1K
                                    

Happy Reading :)


"Taeyong."



Jaehyun mengeratkan pelukannya, ketika merasakan kehangatan dan kenyamanan yang menjalar di tubuhnya. Perasaan ini sama seperti saat dia memeluk Taeyong, hangat dan nyaman. Matanya terpejam, mengingat kembali kenangan-kenangannya bersama Taeyong.


"Sakit..... Lepaskan David. Sesak..."


Rowoon melihat bagaimana David meronta di pelukan Jaehyun, meminta untuk dilepaskan. Namun tampaknya Jaehyun malah semakin mengeratkan pelukannya. Rowoon berjalan menghampiri Jaehyun dan David, dan dengan paksa ia melepaksan pelukan Jaehyun kepada David.
"Kau ini apa-apaan?! David kesakitan!" hardik Rowoon, setelah dia berhasil melepaskan David dari pelukan Jaehyun.


Jaehyun tersadar, dia sontak menoleh ke arah David yang terlihat menunjukkan raut wajah kesakitan. Tangannya hendak mengusap rambut David, namun ia urungkan ketika melihat Rowoon langsung mengangkat tubuh David, menggendongnya.


"Kau sebenarnya ada masalah apa?" Rowoon menoleh kepada Jaehyun, menghela nafasnya pelan.


"Tidak, aku hanya... Aku hanya merindukan seseorang. Aku minta maaf, aku tidak sengaja menyakiti anakmu." ucap Jaehyun, ia menatap kepada Rowoon dengan tatapan yang sangat sulit untuk diartikan.


"Kau bisa bercerita kepadaku kapanpun kau mau. Aku siap menjadi pendengar setiamu." ucap Rowoon, menatap iba kepada Jaehyun. Ada beban berat yang sedang ditanggung oleh Jaehyun, terlihat dari raut wajah pria itu.


"Dad, David ingin bertemu mommy." David merengek, air mata sudah mulai menggenang di pelupuk matanya.


"Iya, kita sekarang ke kantor mommy ya. Kita makan siang bersama. Daddy juga sudah membeli banyak susu strawberry untukmu." Rowoon tersenyum, menatap kepada anaknya.


"Susu strawberry? Yeayyyyy. Terimakasih daddy." ekspresi David langsung berubah, anak kecil itu menatap kepada Rowoon dengan tatapan berbinar-binar.



Dan lagi-lagi Jaehyun menghela nafasnya pelan mendengar hal itu. 'Susu strawberry' ? Taeyong juga sangat menyukainya. Dan bahkan dulu Taeyong selalu merengek kepadanya untuk dibelikan susu strawberry.


"Baiklah Jaehyun, aku dan David pamit pulang ya. Kami akan makan siang bersama. Jika kau membutuhkan sesuatu, atau mungkin ingin bercerita kepadaku tentang masalahmu, kau bisa menghubungi nomorku." Rowoon menyerahkan kartu namanya kepada Jaehyun. Ia tersenyum tipis, dan kemudian membalikan badannya, berjalan pergi sambil menggendong David.


David menatap kepada Jaehyun yang juga kini sedang menatapnya. Anak kecil itu tersenyum kepada Jaehyun, dan melambaikan tangannya. Dengan perlahan, Jaehyun juga tersenyum. Berharap jika suatu saat mereka akan bisa bertemu lagi.


David benar-benar mengingatkannya kepada Taeyong, dan hal itu membuat dia semakin merindukan pria mungil itu.
"Aku sangat merindukanmu Taeyong."



~~



Taeyong tersenyum ketika melihat Naeun masuk ke dalam ruangan. Ia sangat berharap jika Naeun membawa kabar bahagia. Naeun menghela nafasnya pelan, dan duduk di depan Taeyong. Melihat bagaimana ekspresi wajah Naeun yang sangat kusut membuat senyuman di wajah cantik Taeyong perlahan memudar.


"Apa.... apa berhasil?" Tanya Taeyong, dengan cukup ragu. Takut menerima kenyataan pahit yang mungkin sebentar lagi akan dia dengar.


Naeun menatap kepada Taeyong dengan tatapan nanar, rasa bersalah kini memenuhi hatinya, "Maaf Taeyong. Tapi orang itu tidak mau menjadi investor di butik ini. Aku sudah berusaha membujuknya, tapi dia sama sekali tidak tertarik dengan designmu. Aku minta maaf."


President Jung IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang