43. I am Here to Save You

6.3K 879 247
                                    

********

"Al..." suara itu membuat Aldebaran yang masih berdiri di samping ranjang istrinya menoleh. Seorang wanita berambut hitam, lurus sebahu berdiri di depan pintu, dengan menenteng satu kantong berisi makanan



"Mama Sarah...."
"Al, maaf ya, mama udah marah ke kamu. Mama cuma panik dan khawatir sama Andin"
"Gak apa-apa ma, wajar mama marah. Aku emang gak bener jagain Andin"
"Gak Al, bukan gitu, mama beneran cuma emosi. Makanya mama lampiasin ke kamu, mama yang salah. Maaf ya"




Meski Aldebaran berkata telah memaafkan mama mertuanya itu, namun tetap saja, kalimat dari sarah membuat Aldebaran terus saja kepikiran. Membuat sebuah rasa bersalah seolah hidup dengan begitu menyakitkan di hati pria itu.
Al tersenyumm tipis, lalu kembali menatap Andin.. mengutuk dirinya sendiri karena rasa sakit yang kini Andin alami.




Sayup-sayup Andin mulai sadar.. dia melihat papa nya juga masuk ke dalam ruangan..


"Andin.. kamu udah bangun" Al membelai kening Andin dengan lembut. Bahasa tubuhnya seolah mengatakan bahwa dia sangat mengasihi Andin
"Mas, aku mau minum..." ucap Andin lirih
Al meraih gelas berisi air di meja, lalu membantu Andin untuk bangun. Setelah meminum beberapa teguk air yang di berikan suami nya, Andin kembali merebahkan tubuhnya,



"Al, udah di makan?" tanya Surya kemudian
"Oh iya, ini Al, mama beli makan buat kamu. Kamu makan ya" kata Sarah
"Makasih ma, saya gak laper"
"Mas, makan dong..."
"Sayagak laper Andin, nanti aja"
"Al, kamu ini papa lihat dari kemarin cuma disini, jagain Andin. Makan enggak, tidur apalagi"

Andin menarik lengan Al pelan, membuat pria itu menoleh ke arah istrinya,



"Kenapa? Hm?"
"Mas bohong ya sama aku?"
"Bohong apa?"
"Kamu bilang, kamu tidur"
"Gak ndin, suami kamu sama sekali gak tidur. Dia pegangin tangan kamu semaleman, papa yang liat" ucap Surya lalu mendekat ke arah Al dan Andin



"Mas.. makan ya.. abis makan, istirahat, tidur"
"Gak, kalau saya tidur, siapa yang jagain kamu?"
"Kan ada papa, ada mama juga mas"
Al menggeleng pelan,
"Al, papa tau, kamu khawatir sama Andin, tapi kamu juga harus pikirin kesehatan kamu. Kalau kamu sampe sakit, siapa nanti yang jagain Andin?"
"Tuh! Dengerin papa mas. Makan ya.. duduk sini deket aku" ucap Andin


"Ini, makan ya" kata Sarah. Dia menyodorkan kantong berisi makanan di tangannya
Al mengangguk pelan, lalu menggeser kursi dan duduk di samping Andin
Aldebaran makan, dengan sesekali menatap ke arah Andin sembari tersenyum.
"Makan yang banyak" kata Andin
"Iya.. kamu mau?"
"Gak"



"Gimana ndin? Keadaan kamu? Apa yang di rasain?" tanya Sarah
"Udah mulai kerasa nyeri sih ma, tapi belum begitu" kata Andin
"Harus kuat ya, yang kuat"



"Iya ma. Pasti aku kuat, makasih ya ma. Udah nemenin aku, seneng banget mama ada disini"
Sarah mengangguk pelan, dengan mata yang berkaca-kaca, "Mama temenin kamu sampai kamu sehat ya"
"Beneran ma? Aku gak ngrepotin mama?"
"Gak sama sekali. Mama gak merasa di repotkan"



========


Setelah selesai dengan makanannya, Aldebaran menaruh lagi kotak itu di meja,
"Mas, sekarang kamu tidur ya, istirahat"
"Nanti aja, Andin"
"Mas, biar aku yang sakit, asal kamu jangan"



"Seharusnya saya aja yang sakit, jangan kamu ndin"


"Mas... kamu sayang sama aku kan?"


SECRET 2 : DEBARANDINWhere stories live. Discover now