13. The Worst Thing

6.7K 779 201
                                    

******

Pandangan Andin mulai kabur, semuanya berbayang, dekapannya semakin melemah, setelah itu dia tak ingat apapun lagi, semuanya gelap. Al mulai panik, saat mengetahui bahwa istrinya pingsan, berkali-kali dia memanggil dokter dan suster, bahkan dia juga memanggil bidan. Entah apa yang dia pikirkan saat itu, semua nya nampak kacau.

"Andin, kamu kenapa ndin, bangun ndin!" beberapa kali Al menggoyangkan bahu istrinya, tapi tak ada lagi respon dari Andin, pikirannya semakin kacau, rasa bersalah semakin membuncah di dalam dirinya.

"Pak, tolong tunggu di luar biar saya periksa pasien dulu ya" ucap salah satu dokter yang berjaga disana. Al berjalan mundur dengan masih terus menatap istrinya yang tak bergerak

"Ndin..."

"Pak silahkan tunggu diluar dulu ya" seorang suster terus berusaha menarik lengan Aldebaran
"Sus istri saya gak apa-apa kan ya?"
"Kita periksa dulu ya pak. Bapak tunggu diluar"
Pak Surya dan bu Sarah sudah berdiri di depan pintu, menatap Aldebaran yang seperti orang kebingungan,
"Al, ada apa? kenapa?" tanya pak Surya
"Kenapa Al?"
"Andin pa.. ma"

"Andin kenapa?"
"Andin gak sadarkan diri"
"Kenapaaa?"
"Aku gak tau ma, tadi tiba-tiba dia pingsan"
"Ya Allah Andin.. semoga kamu gak kenapa-napa nak"
"Amin"

"Udah Al, kamu duduk aja ya, yang tenang jangan panik" Pak Surya berusaha menenangkan Aldebaran, padahal dia tau, bahwa dirinya juga panik dengan apa yang terjadi

=====

Mata Al berbinar, dengan tatapan yang mulai redup, ketika dokter yang sebelumnya menangani istrinya,

"Dok, gimana dok, gimana istri saya"
"Pak, kita harus bicara" ucap nya tegas
Al tak bertanya apapun lagi, dia mengikuti langkah dokter Anne (jangan kesel. Karena dokternya Andin di TV juga meri Anne) wkwkwk yuk lanjut

Aldebaran berjalan menyusuri lorong, masuk ke dalam ruangan yang sama dengan sebelumnya, dimana beberapa miniatur reproduksi berjejer diatas meja. Al menarik nafas panjang mencoba kuat dengan apapun yang mungkin akan terjadi

"Gimana dok?"

"Pak, begini... sebelumnya, apa pak Aldebaran tau, bagaimana bisa istri bapak terjatuh?" tanya dokter itu
"Saya gak tau dok, dia jalan di belakang saya, agak lari sih kalau menurut saya, terus tiba-tiba ya sudah, ketika saya noleh ke dia, dia sudah tersungkur" jelas Aldebaran

"Seperti nya saya mengerti, jadi pak, Bu Aldebaran terus mengalami pendarahan, seperti nya terjadi luka pada rahim nya. Ini terjadi, karena kandungannya yang masih sangat muda dan benturan keras yang saya yakin dialami karena bu Andin menabrak sisi dinding dengan sangat kuat, mungkin karena terpeleset atau karena faktor lain. Di tambah dari penjelasan pak Aldebaran, bu Al tidak berjalan melainkan berlari, kan? dan benturan itu menimbulkan luka memar di perutnya"

"Maaf pak ini sangat buruk maaf saya harus mengatakannya. Di tambah dengan ketidaksiapan bu Aldebaran dengan apa yang baru saja dia alami. Saya tau, istri bapak pasti sedang shock berat sekarang ini" ucap dokter itu

"Kita akan terus memantau keadaan istri bapak, apakah pendarahan itu akan terus terjadi dalam beberapa jam ke depan. Kalau sampai pendarahannya terus terjadi, kami terpaksa harus mengangkat rahim istri anda"

"Angkat rahim????"
"Betul"
"Resikonya?"
"Seperti yang kita tau, jika terjadi pengangkatan rahim, keadaan paling buruk nya adalah, istri bapak tidak bisa hamil lagi"

"DEG!!!!!!"

Al menggeleng cepat, "Gak dok, gak. Istri saya pasti akan sedih kalau sampai itu terjadi"
"Kita hanya harus melakukan yang terbaik pak"
"Apa gak ada cara lain? Apa aja dok, obat atau apa, semahal apapun saya akan bayar"
"Maaf pak, hanya itu yang bisa kita lakukan. bapak terus berdoa ya, agar keadaan istri bapak membaik dalam beberapa jam ini"

SECRET 2 : DEBARANDINWhere stories live. Discover now