18. / Jakarta - Bali

5.8K 736 206
                                    

*********

Aldebaran menutup pintu perlahan, meninggalkan Andin dan Arga yang masih terlelap, dia bergegas keluar, membawa dirinya sendiri, setelah mencium kening Andin dan membelai wajah cantik wanita itu, dia meninggalkan rumah, sekitar pukul 4 pagi, menuju kantor dimana Rendy sudah menunggu nya. Tak ada satupun yang dia pamiti, namun dia sudah menulis sesuatu untuk Andin dan di letakan tepat di atas bantal nya

-Andin, saya berangkat ke Bali sama Rendy, nanti kalau pekerjaan saya sudah selesai, saya langsung pulang. Maaf ya, saya gak bangunin kamu, kayaknya kamu nyenyak sekali. Saya hampir batal berangkat karena kamu cantik sekali. Saya naik Merpati Airlane penerbangan jam 5;30 pagi ini, sampai jumpa nanti malam, I love you-

- Suami.     

Andin mengerjapkan mata, meregangkan otot-otot tubuhnya dan kembali meringkuk, tapi dia langsung terbangun saat menyadari suaminya sudah tidak ada di sampingnya. Karena Al biasanya tidak akan bangun sebelum Andin ciumi terlebih dahulu.

“Maaaas” beberapa kali Andin memanggil suami nya. Dia melirik jam dinding di sudut kamar,
“Jam lima kok udah gak ada, tumben” ucap Andin
Dia duduk bersandar di ranjang, dengan sesekali mengucek matanya, lalu satu kertas dia temukan di atas bantal sang suami.

“Ke Bali? Kok aku gak di ajak sih” ucap Andin
“Apa karena kerjaan yang kemarin di bahas sama pak Rendy itu ya”

Andin meraih ponsel nya, lalu mendapati Aldebaran sudah mengirim dua foto: satu foto tiket pesawat dan satu foto wajahnya
“Sayaaang. Tumben gak pake jas” Andin tersenyum, melihat suaminya tidak berpakaian formal seperti biasanya. Dia hanya mengenakan kaos , jaket, masker dan kaca mata nya. Andin mencoba menelfon suami nya, berharap dia masih bisa di hubungi, dan ternyata bisa.

“Mass”
“Udah bangun”
“Kok gak pamitan sih”
“Kan udah, pakai surat”
“Ah mau peluuuk”
“Iya, nanti ya kalau saya udah pulang”
“Kamu pulang kan?”
“Iya pasti pulang kok, saya cuma sebentar”
“Janji ya jangan lama-lama”
“Iya Andin. Ya udah, ini udah di panggil, saya lagi jalan, saya berangkat ya”
“Safe flight sayang”
“Iya ndin”
“Love you mas”
“Love you”

Andin tersenyum, menatap foto suaminya yang tumben sekali terlihat seperti orang biasa yang hendak bepergian.

“Mas Al gak bawa koper?” tanya Andin pada diri sendiri, dia bergegas turun, memeriksa lemarinya dan suami

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Mas Al gak bawa koper?” tanya Andin pada diri sendiri, dia bergegas turun, memeriksa lemarinya dan suami. Koper Aldebaran masih tersimpan, bahkan tas yang biasa dia pakai pun tidak di bawa
“Mas Al gak bawa apa-apa yaa”

=======

Andin masih di kamarnya, bermain bersama Arga yang masih sibuk bergulang guling di kasur. Tak lama, Reyna ikut masuk, memanggil mama nya dari balik pintu,
“Kakak, sini naak” kata Andin
“Adek belum bangun ma?” tanya Reyna
“Udah, tapi gak mau di gendong, jadi tiduran aja tuh”
Good Morning adek”
“Morning kakak Rey”
“Lucu banget adek sih ma”
”Iya dong, kakak nya aja cantik banget”

SECRET 2 : DEBARANDINWhere stories live. Discover now