22. / The Dream

5.3K 979 221
                                    

Now playing - Pilu Membiru (Kunto Aji)


Laki-laki yang kedatangannya sudah di tunggu oleh semua orang itu seperti kebingungan, matanya mengedar, namun dia nampak begitu senang, bisa masuk ke dalam rumah itu, sedangkan Andin masih memeluk lengan laki-laki itu, seakan ingin mengatakan bahwa jangan pernah pergi..

"Mas, kamu gak ganti baju ya, kemarin pas berangkat, pakai ini kan?" tanya Andin yang masih berjalan di samping suaminya
"La ini makanya, saya pulang mau ambil baju, saya mau pergi soalnya"
"Loh pergi kemana mas? Kamu itu baru nyampe. Aku ikut yaa"
"Udah kamu gak usah ikut, kamu di rumah aja, sama anak-anak"
"Mas, aku tuh nunggu kamu dari kemarin, sekarang baru pulang mau pergi lagi?"
"Andin, saya harus pergi, siapin baju saya ya"
Andin memegangi lengan suami nya, dia menatap Andin dengan tatapan yang tak bisa diartikan, wajahnya tersenyum, namun pandangannya begitu kosong.

"Mas, makan dulu yuk, kamu pasti belum makan"
"Gak usah ndin, saya harus pergi ini sekarang, saya harus ketemu seseorang"
"Siapa?"
Al tidak menjawab, semua orang nampak bingung, namun pria itu malah melangkah keluar rumah, meninggalkan Andin yang masih mematung,

"Mas, mau kemana?"
"Mas Al..."
"Maas..."
"Jangan pergi mas, aku mau ikuut"
"Maas aku ikuuuut"

......

"Bu Andin... bu..."
"Mas... mas Al.."
"Bu Andin tenang bu, tenaang"
Tubuh Andin bergetar, dia mengedarkan seluruh pandangannya,
"Pak Rendy, mas Al mana?"
"Pak Al?"
"Tadi mas Al pulang, naik taxi, dia pulang nemuin saya"
"Bu Andin, tenang bu... ini kita mau ke bandara, saya jemput kesini sesuai perintah bu Andin tadi pagi

Andin seperti kebingungan, wajahnya berkeringat, matanya memerah, ternyata dia ketiduran di sofa, saat menunggu Rendy, bahkan dia tak tidur cukup atau bisa di bilang dia tidak dapat tidur semalaman sebab merindukan Aldebaran dan juga memikirkan Arga yang sedang demam,

"Bu Andin sehat? Apa kita ke dokter aja?"
"Saya sehat pak Rendy, saya Cuma mimpiin mas Al aja"
"Mungkin karena bu Andin sangat merindukan pak Al. bu Andin yang kuat ya"
Andin mengangguk lemah, lalu beranjak, dia berdiri dari sofa, lalu mengamati sekitar,
"Aku mimpi ya?" batinnya
"Mas Al gak pulang?"
"Mari buk..."

Andin berjalan di depan Rendy. Lalu tepat di depan pintu mobil, Andin kembali berhenti, mengamati lagi sekelilingnya, berharap ada taxi yang sama dengan yang baru saja dia lihat berhenti di depan gerbang, membawa satu orang yang sangat Andin tunggu.

"Mas, taxi nya kok gak sampai-sampai sih.." batin Andin
"Bu Andin, ayo bu masuk"
"Iya pak Rendy..."

Di mobil, Andin duduk di bangku belakang, menggenggam ponsel nya, juga sebuah kertas yang di tinggalkan suami nya tepat di samping bantal, kalimat 'Saya hampir batal berangkat karena kamu cantik sekali' berkali-kali Andin baca,
"Aku udah dandan hari ini, aku harap kamu batal berangkat mas" ucap Andin lirih,

"Dua kali mas Al datang, dua kali dia bilang kalau dia mau pergi, dua kali dia pamit ke aku. Apa emang semua ini nyata? Atau apa mungkin, kehilangan ini juga mimpi?"

"Mas, aku akan belajar ikhlas mulai hari ini, aku akan rawat anak-anak kamu dengan baik, aku akan jaga mereka. Aku akan ceritakan tentang kamu, betapa hebatnya kamu mas, ajari aku ya.. ajari aku melepaskan kamu mas..."
"Bu.. is everything OK?" tanya Rendy,
"I hope so" jawab Andin
"Saya tau buk, kehilangan orang yang kita cintai memang berat, tapi saya gak bisa mengatakan apapun selain saya harap ibu selalu kuat"
"Terima kasih pak Rendy"

Setelah beberapa lama duduk di dalam mobil, Andin sampai di parkiran bandara, tempat yang rasanya tidak pernah lagi ingin dia kunjungi
"Bu, sudah sampai"
"Pak Rendy, kita bisa dapat informasi gak ya"
"Saya harap bisa buk, seenggaknya kita tau perkembangan pencarian pesawat" jawab Rendy
"Suami saya bisa ketemu gak ya, pak Rendy"
"Kita berdoa ya buk semoga pak Al bisa di temukan"

Rendy turun dari mobil, membukakan pintu untuk istri bos nya itu,
"Mari buk"
"Makasih pak Rendy"
"Sama-sama"
Dengan langkah gontai, Andin berjalan masuk, dengan kaki nya yang terasa tak bertulang lagi. Dia duduk di kursi tunggu, membiarkan Rendy berdesakan dengan orang-orang..

=======

Now Playing - I'll Never Love Again (Lady Gaga)


Wish I could, I could've said goodbye
I would've said what I wanted to
Maybe even cried for you
If I knew it would be the last time
I would've broke my heart in two
Tryna save a part of you..
Don't wanna feel another touch
Don't wanna start another fire
Don't wanna know another kiss
No other name fallin' off my lips
Don't wanna give my heartt away... to another stranger
Or let another day begin
Won't even let the sunlight in
No, I'll never love.. again....

"Aku gak mau jatuh cinta lagi mas, aku gak mau mencintai siapapun lagi. Kalau bukan kamu, aku lebih baik sendirian"

Andin terduduk, seorang diri, di tengah hiruk pikuk keramaian yang begitu memuakkan,

"-Andin, saya berangkat ke Bali sama Rendy, nanti kalau pekerjaan saya sudah selesai, saya langsung pulang. Maaf ya, saya gak bangunin kamu, kayaknya kamu nyenyak sekali. Saya hampir batal berangkat karena kamu cantik sekali. Saya naik Merpati Airlane penerbangan jam 5;30 pagi ini, sampai jumpa nanti malam, I love you-"

"I love you too mas"

"Sampai ketemu nanti malam ya mas" bisik Andin
Kertas itu dia pegang, sampai lecek dan sobek di ujungnya, namun dia tersenyum, menatap tulisan tangan suami nya yang agak jelek

"Betapa beruntungnya aku mas, pernah bersama kamu, betapa beruntung nya aku dicintai kamu, aku masih nunggu mas, tapi seperti apapun kondisi kamu saat kembali ke aku, aku sudah ikhlas. Meski mungkin butuh bertahun-tahun untuk memaafkan kehilangan ini"

==========

Rendy mendekat, dengan wajah murung dan kusut nya,

"Gimana?" tanya Andin
"Belum ada kabar buk. Basarnas masih berusaha mencari korban"
"Apa kita kesana aja?"
"Kemana buk?"
"Ke tempat jatuhnya pesawat"
"Gak mungkin buk, itu gak mungkin. Lebih baik ibu tunggu kabar, biar yang ahli yang mencari ya"
"Saya khawatir suami saya gak di temukan" kata Andin
"Pasti di temukan, insya Allah"
Rendy pergi lagi, entah untuk apa, sedangkan Andin sesekali menatap orang yang berlalu lalang di hadapannya

"I miss you, mas. Rasanya kangen banget mau peluk kamu"

======
To be continue....
Note : Kalau pembaca nya udah 1k baru lanjut jam 9 malam, hahaha
Pasti gak bisa. Soalnya aku sengaja biar aku gak update..

SECRET 2 : DEBARANDINWhere stories live. Discover now