WIM'SC : LIMA BELAS

39.4K 6.1K 751
                                    


Hello bestie😍

Sekarang aku update 1 dulu yee, lanjut besok 2 bab lagii🤗

Sebelum bobo, mari baca dulu cerita Ana and triplets and Om Venzo, yuks!




S E L A M A T M E M B A C A

~♥~



Ana terdiam dengan kepala yang menunduk. Leon hanya acuh, sedangkan Deon dan Ceon asik saling berbisik.

Dua orang pria dewasa saling berhadapan dengan salah satunya yang mengeluarkan aura permusuhan dan satunya lagi menampilkan wajah tengilnya.

"Salam kenal, perkenalkan saya Daniel Eginhard. Calon suami Ana." tanpa dosa Daniel memperkenalkan dirinya. Sontak saja, Ana dan triplets langsung cengo.

Dalam hati mereka berbicara, berani sekali!

Tidak ada balasan dari uluran tangan Daniel, membuat Daniel menjadi kikuk sendiri.

Tangan yang sudah terulur, Daniel tarik kembali dan menggaruk pipinya yang tidak gatal.

Daniel meneliti pria di depannya dari atas sampai ke bawah. Rambut yang acak acakan, wajah yang tampan, tinggi yang lebih sekitar beberapa centimeter darinya.

Tiba-tiba Daniel merasakan jantungnya berdebar.

"Ceon." akhirnya suara khas pria mengalun dengan indah meski terdengar tajam.

Ceon yang masih asik cengo, akhirnya tersadar saat namanya di panggil.

"Yes, Papa. Ceon here." jawab Ceon yang sudah berdiri di samping pria tampan tersebut.

Venzo, yang di panggil Papa itu menatap Ceon lalu mengangguk dan menepuk pelan kepala Ceon. pandangannya beralih kepada pria yang menyebutkan dirinya adalah calon suami Ana. Dia menatap Daniel dengan alis terangkat seakan meremehkan.

Melihat itu, Daniel mengerti sekarang. Mengapa jantungnya bisa berdebar.

Daniel menoleh ke arah Ana. "Ana... Daniel---"

"Ayo pergi." ucapan Daniel dipotong oleh Venzo.

Venzo menatap tajam Ana, Leon dan Deon. Tanpa kata-kata lagi Venzo pergi dengan menggenggam tangan Ceon. Dengan kaku Ceon mengikuti Papanya.

Tinggallah Ana, Leon, Deon dan Daniel. Mereka menatap prihatin ke arah Daniel. Meski di dalam hati mereka masih shok dengan kedatangan Venzo yang tiba-tiba itu.

"Om jelek, Deon pergi dulu. Semoga saja kita tidak akan bertemu lagi." ucapan Deon membuat Daniel melotot.

"Bagus deh. Lagian Ayah cuman mau ketemu Ana bukan kalian tuh." balas Daniel mencibir.

Deon tertawa mengejek. "Coba saja melangkahi mayat Bajingan Papa Deon terlebih dahulu!" Deon menjulurkan lidahnya lalu pergi dengan menarik tangan Ana.

Daniel mengepalkan tangannya karena geram dengan bocah itu. Lalu melihat Leon yang hanya diam saja.

"Kenapa?" ketus Daniel.

Why My Mom Is So Cute?Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora