WIM'SC : EMPAT BELAS

44.9K 7.1K 1.7K
                                    

S E L A M A T M E M B A C A




****

Suasana terasa mencekam. Ana menghela napasnya saat merasakan tatapan tak mengenakkan yang triplets berikan kepada Daniel. Sialnya lagi, Daniel malah tersenyum membalas tatapan tajam triplets.

Ana menggaruk pipinya yang tidak gatal, lalu menatap Leon, Deon, dan Ceon dengan lembut. "Sayang, makanannya nanti dingin."

Mendengar suara lembut yang penuh akan kasih sayang itu, serentak triplets menatap Ana dengan senyuman cerah. "Oke, Mama!"

Leon, Deon dan Ceon memakan makanan mereka. Ana bernafas lega saat triplets menurutinya.

"Calon istri, Daniel gak di suruh makan, nih?"

Trak!

Hampir saja sebuah garpu mengenai wajah Daniel. Sedangkan sang pelaku, hanya asik memakan makananya tanpa garpu. Seolah kejadian melempar tadi tidak terjadi.

"Wow! Bang Deon keren....!" puji Ceon menatap Deon bangga.

Deon yang dipuji langsung menjawab, "Siapa dulu dong! Deon!" ujar Deon sombong.

"Memang, serangga itu harus dibasmi dengan garpu!" lanjut Deon.

Ceon langsung bertepuk tangan memberikan apresiasi untuk Deon. Untung saja restoran saat ini masih lengang.

Ana menatap Daniel prihatin. Apalagi melihat wajah tegang Daniel. "Daniel, maafin De-----" Ana tidak bisa melanjutkan ucapannya karena sudah di potong oleh Deon.

"Mama gak perlu minta maaf! Biar saja serangga itu sadar diri! Masa Mama Ana yang cantik dan imut dipanggil calon istri. Gak tau aja tuh Bajingan Papa kejamnya kayak apa!" ketus Deon dingin sembari menatap Daniel menusuk. Ucapan Deon segera dibenarkan Ceon.

"Yap, benar!" Memang benar bahwa Bajingan Papa mereka itu sangat kejam jika menyangkut hak miliknya.

Daniel segera menormalkan raut wajahnya. Lalu menatap Deon dengan senyuman manis, tidak mempedulikan tatapan menusuk itu. "Deon sayang, Ayah Daniel-------"

"Iywuh! Jangan ngomong kayak gitu! Deon geli! Deon geli!" pekik Deon kesal seraya mengibas ngibaskan tangannya di depan wajah Daniel.

Daniel tersenyum kalem. Lalu sebuah ide tetlintas diotaknya. "Mau dibelikan apa?"

Segera Deon menatap Daniel serius. "Emang om punya duit?"

"Tenang saja! Ayah Daniel banyak duitnya." balas Daniel membanggakan diri.

Ingin muntah rasanya saat Om-om di depannya ngomong seperti itu.

Deon mendengus. Palingan juga lebih banyak duit milik Bajingan Papa daripada Om-om halu di depannya.

"Seberapa banyak?" tanya Ceon membuat Daniel mengalihkan pandangannya dari Deon ke Ceon.

Daniel tampak berfikir. "Banyak pokoknya. Sehingga bisa menghidupi My Wife Ana dan kalian boys...."

Ana merasa geli mendengar ucapan Daniel. Ana jadi berpikir, Apakah Daniel gak malu menggoda istri orang begini?

Why My Mom Is So Cute?Where stories live. Discover now