Dhafi
Baik Bu

Fannan
Baik Bu

+628** **** **** ~ Leora
Baik Bu

Mbak Abu-abu
Baik bu

Fannan
Baik ibu

Algra!
Baik ibu kuntila
Nak

+628** **** ***1 ~ Kuntila Wati, S.Pd.
Chat di atas saya minta di antar ke alam barzah ya?! 😇

Anda
Baik Bu

+628** **** ***1 telah mengeluarkan Algra!

___

Satu perempuan yang malam ini rebahan di ranjang menghela napasnya kasar, membuang ke sembarang arah handphone yang baru saja digaulinya. Ia menoleh pelan, menyimak wajah satu cowok yang malah tertawa kegirangan setelah dikeluarkan sang guru dari grup kelas.

"Dikeluarin seneng!" cibir perempuan berinisial NZD itu. Iya, itu Naya. Sejak kemarin ia lebih sering rebahan karena agak sulit berjalan akibat ulah Algra selama sehari semalam waktu itu.

Algra memiringkan tubuhnya menghadap Naya. "Ya seneng lah, kalo nggak dikeluarin, 3 dari 30 anak kita nggak bakalan jadi," balasnya menyeleweng jauh. Biasalah. Otaknya memang gesrek tingkat akhir si Algra ini.

PLAK

"Ngomongnya gitu ya Gra!"

Algra meringis kesakitan atas geplakan keras yang melayang di dada bidangnya. "Tangannya terbuat dari apa sih?!" Ia mencapai posisi duduk, meraih tangan Naya dan sok memeriksanya ala-ala dukun cabul.

"Harusnya gue yang tanya! Otak lo terbuat dari apa?!" sewot Naya masih kesal dengan kebiasaan Algra.

Baginya bercanda boleh, tapi tidak kelewatan seperti yang Algra lakukan tadi. Bagaimana kalau Algra tidak dapat nilai 1 semester gara-gara ulahnya membercandakan nama Bu Kuntila tadi? Lagipula bersikap tidak sopan terhadap orang tua itu dosa kan?

"Sabar sayang." Algra menunduk, meletakkan telinganya di perut rata Naya. "Jangan marah-marah mulu, nanti berudu gue yang lagi berenang jadi tenggelam dan gagal bermetamorfosis jadi anak."

"Oh!"

"Ada yang gerak Nay." Setelah sekian menit membiarkan telinganya di perut sang istri, wajah Algra berubah sumringah. "Jangan-jangan udah jadi!" serunya semangat empat lima.

"Apanya?" Naya bertanya polos.

"3 dari 30 anak," jawab Algra apa adanya.

Perlahan, Naya menumpukan tangannya hingga mencapai posisi duduk. "Nggak secepet itu Algra, gue udah baca artikel terpercaya dari Google Scholar."

Algra mengulum senyum lalu bergeser semakin dekat ke istrinya. "Gue sabar kok," katanya berbisik sambil meniup leher Naya dari dekat.

Naya merinding dengan desiran angin yang tercipta dari tiupan itu. Walaupun sudah melangkah jauh bersama Algra, tetap saja rasa seperti canggung, gugup, merinding dan lain sebagainya masih terasa saat Algra begitu.

"Gra?"

"Dalem Sayang?" sahut Algra yang kelihatan asik berlama-lama di ceruk leher Naya.

"Suka banget mesum gitu," tuding Naya. Ia mengira Algra akan melakukan hal yang lebih pada leher jenjangnya.

"Siapa yang mesum, gue cuma nyaman aja nyium aroma bunga kantil di leher lo," ucap Algra enteng.

Benar sih leher Naya wangi! Tapi bukan wangi bunga kantil juga. Dasar Algra! Padahal jelas-jelas Naya tidak memakai body lotion aroma bunga kuburan tersebut, melainkan ia memakai body lotion aroma Cherry blossom produk Unilever.

ALGRAFIWhere stories live. Discover now