22 - Bucin Tolol

3.3K 200 8
                                    

Warn: ada sedikit perubahan di bagian percakapan. Kalo sama temen jadi lo-gue. Jadi gak formal semua. Biar enak dibacanya, ok!

___

BAGIAN 22

"APPA, MOBIL KOO DIMANA, KENAPA TIDAK ADA DI GARASI?"

Jungkook yang sudah bersiap-siap pergi ke kampus harus terurung Karena kendaraan yang biasa ia pakai tidak kelihatan.

Dengan bibir tertekuk, ia kembali masuk kedalam rumah, menghampiri Donghae yang sedang sarapan dengan mata kantuk.

"Appaaa?" Rengeknya memanggil Donghae gemas.

"Ada apa Koo? bukannya mau berangkat, kenapa masuk lagi, ada yang ketinggalan?" Tanya Donghae santai sambil menyantap sarapan yang dibuat Jungkook.

"Mobil Koo dimana? Koo mau berangkat kuliah,"

Bak anak kecil yang sedang merajuk, seperti itulah Jungkook sekarang. Dia akan berubah manis hanya kepada orang tertentu saja, kepada orang yang menurutnya berharga.

"Semalam Appa menjualnya,"

"HAH?!"

"Kenapa? Kamu marah sama Appa-mu ini?" Sial. Donghae kelewat santai, padahal Jungkook sudah panik setengah mati.

"Bagaimana bisa Appa menjual mobil Koo tanpa sepengetahuan Koo?" Jungkook bertanya gemetar.

"Ya bisa, aku kan Appa-mu," jawabnya tanpa dosa.

"Koo serius!"

Di tengah kepanikannya, Jungkook sempatkan duduk di meja makan tepat didepan Donghae. Ingin marah, tetapi tidak mungkin.

"Hm, baiklah. Appa terpaksa menjual mobil untuk bayar hutang karena Appa kalah main kartu," tak ada yang Donghae sembunyikan.

"Bukannya kemarin Appa baru menjual motor? Lalu kenapa sekarang Appa menjual mobil yang sudah dikasih sama Koo?"

"Mianhe. Ini semua terpaksa. Setiap main kartu, Appa selalu kalah dan uang sudah habis. Jadinya, hutang Appa selalu menumpuk setiap hari,"

Jungkook menghela nafas berat. Kebiasaan Donghae yang satu ini memang sulit untuk dihentikan. Semenjak tinggal dirumah Donghae, yang Jungkook dapat hanya rasa sakit. Sakit melihat Donghae yang selalu pergi clubbing dan pulang larut malam dengan kondisi mabuk berat. Jungkook kepayahan menghadapinya sendiri.

Jika kalian mengira kehidupan Jungkook bahagia setelah bertemu Donghae. Kalian salah besar. Setiap hari ia harus pergi belanja, masak dan bersih-bersih rumah sendiri. Kerjaan Donghae hanya menghabiskan sisa uang yang ada ditabungnya, sampai tidak sadar semuanya sudah terkuras habis.

"Sudah Koo bilang, jangan judi lagi. Tapi kenapa Appa tidak mendengar?" Tanya Jungkook mendadak lemas.

"Susah."

"Apa susahnya? Appa pernah bilang mau mencari pekerjaan, tapi sampai sekarang mana? Appa tidak pernah berusaha sama sekali,"

"Appa sudah berusaha, kau saja yang tidak tahu," Donghae tidak menatap Jungkook dan fokus dengan makanannya.

Jungkook memang sedang terburu-buru mengejar waktu karena sebentar lagi jam kelasnya akan dimulai. Tetapi masalah datang di waktu yang salah. Ia bimbang.

"Kenapa tidak kembali ke pekerjaan yang sebelumnya? Dulu Appa bekerja di perusahaan kan?" Tanyanya mengintrogasi, seolah ia adalah seorang polisi dan berhadapan dengan kriminal.

"Jika direktur Kim brengsek itu tidak me-resign, mungkin sekarang masih bekerja dan memiliki banyak uang. Ini semua gara-gara dia,"

"Bukan gara-gara dia, tapi Appa sendiri,"

Ugly rabbit - taekookWhere stories live. Discover now