38 - Terlalu Abu-abu

303 38 2
                                    


38 - Terlalu Abu-abu


[ One week letter ]

Siang ini, Taehyung terlihat keluar dari gedung rektorat bersama kedua sahabatnya setelah menyerahkan barang bukti kalau dirinya tidak bersalah dalam kasus kemarin dan memberi pernyataan kalau ia sebenarnya adalah korban.

Dalam seminggu ini, mereka bolak balik ke club untuk mencari kesaksian yang melihat kegiatan Taehyung malam itu. Mereka berhasil menemukan obat perangsang yang digunakkan Jungkook untuk menjebak Taehyung dan Irene. Dalam cuplikan video pun Taehyung tampak lemas dan tidak banyak bergerak, hanya Irene saja yang bekerja. Itu cukup membuktikan kalau dirinya tidak berniat untuk melakukan hal keji seperti yang dilayangkan orang-orang.

Meskipun jabatan sebagai ketua BEM sudah dicabut, setidaknya ia bisa mengembalikan nama baik dirinya dan juga keluarga.

Untuk Irene, manusia itu tak menampakkan diri dan merasa acuh dengan berita yang tersebar dimana-mana, dia justru senang saat diberitakan bercinta dengan Taehyung, memang gila.

Namun dalam laporannya itu, Taehyung sama sekali tidak melibatkan nama Jungkook dan menyembunyikan identitas pelaku. Ia hanya memberitahu kalau pelaku dibalik itu adalah orang asing dan berstatus bukan pelajar. Tentu saja Taehyung tidak akan tega jika menyeret orang yang ia sayang kedalam masalahnya, meskipun Jungkook berhak untuk bertanggung jawab.

Selama itu pula Taehyung tidak bertemu dengan sosok manisnya. Ia akhir-akhir ini sangat sibuk mengurus kasus ditambah status sebagai mahasiswa semester tua yang membuatnya tidak memiliki banyak waktu luang untuk bersantai.

"Akhirnya, masalah lo udah beres juga, Tae. Gue bisa hidup tenang sekarang." Ujar Hoseok saat mereka tiba di kantin teknik untuk makan siang.

Mereka mengambil tempat duduk di sudut kiri dekat pintu keluar, supaya bisa merokok dengan bebas karena area jauh dari keramaian.

"Lagian yang punya kasus siapa, yang direpotin malah kita, Hos. Kalo gak disogok PS4 Pro, mana mau gue bantuin temen lo ini," sahut Jimin yang baru saja duduk mengelilingi meja yang berbentuk lingkaran.

Taehyung tak menimpali dan memilih mengeluarkan sebatang rokok Marlboro lalu mengapitnya diantara bibir kemudian membakarnya dengan sangat handal.

"Gak papa lah Jim, lumayan dapet traktiran terus seminggu ini, gue jadi bisa ngirit pengeluaran." Ucap Hoseok dengan cengirannya yang khas.

"Haha iya juga sih, dah lah pesen makan yuk, laper nih tadi pagi gak sempet sarapan gara-gara disuruh ke club ngambil bukti sama ni anak," Ujar Jimin mendelik sambil menunjuk Taehyung dengan dagunya.

"Gak ikhlas lo bantuin gue? Balikin lagi sini PS yang udah gue kasih." Taehyung ikut menyahut lalu kembali menghisap nikotin dan mengeluarkannya kearah atas.

Jimin hanya tersenyum menampilkan sederet gigi putihnya. "Dih gitu aja ngambek. Gak asik deh ngancemnya PS mulu. Ikhlas kok Tae, gue ikhlas banget bantuin sahabat tercintaku ini," ucapnya sambil mencolek dagu Taehyung.

Taehyung hanya memutar bola matanya dengan malas, sudah biasa melihat kelakuan temannya yang begitu prik.

"Gue pesen makan dulu deh ya, semuanya disamain aja biar cepet, gue udah laper," Hoseok bangkit meninggalkan kedua temannya yang masih asik bercanda. Kalau terus diladeni, sampai bulan depan pun mereka tidak akan kunjung memesan makanan.

Sepeninggalnya Hoseok, Jimin membuka obrolan dengan topik yang baru. "Tapi gue masih gak terima ya, Tae. Bisa-bisanya lo gak nuntut si Jungkook. Kalo gue jadi lo, bukan cuma nuntut aja, gue hajar juga  tuh anak sampe abis. Kesel gue."

Ugly rabbit - taekookKde žijí příběhy. Začni objevovat