🌼 TW chapter 32

Start from the beginning
                                    

Davero mengehela napasnya. Tujuannya ke sini adalah untuk bertanya pada Reina. Tapi kalau Reina sendiri tidak mau di tanyain jadi buat apa dia ke sini.

Ia memilih untuk pulang. Mungkin memang benar mobil Reina sedang di bangkel.

//-//

Pagi tadi Reina baru saja selesai meeting dengan para perusahaan partnernya lagi. Untung saja dari meeting itu masih ada beberapa perusahaan yang mau meneruskan kerja sama mereka. Tapi tak di pungkiri dari pihak RT Montélo tetap ingin membatalkannya.

Setelah bernegosiasi akhirnya pihak RT Montélo mau menerima uang dari Reina secara bertahap. Atau bisa di bilang menyicil, tapi waktu yang dibutuhkan Reina akan di perpendek menjadi satu minggu.

Reina sudah memberikan uang 400 juta pada mereka dari hasil menjual mobilnya. Mobil Reina tidak di bengkel, tapi ia jual. Dan kemarin ia sudah berbohong pada Davero.

Masalah Reina masih belum selesai. Ia masih harus mencari perusahaan pengganti untuk butiknya. Agar ia tidak mengalami kerugian yang terlalu besar karena kesiapan acaranya sudah lebih dari 70%. Jika ia membatalkannya maka ia akan rugi lebih besar. Meskipun sekarang ia sudah bisa di bilang rugi besar karena harus mengganti uang RT Montélo.

"Mobil lo di bengkel mana Na?" tanya Jena sedari tadi.

"Lo ngapain sih nanya-nanya kayak gitu terus?" jengah Tiara.

"Gue liat di toktok ada tukang bengkel ganteng Ra, siapa tau dia kerja di tempat Reina benerin mobil," jelas Jena.

"Liat cogan aja mata lo ijo coba kalo liat tugas dari pak Abun," cerca Tiara.

"Langsung mendadak burem," lanjut Vanya.

Bukannya marah, Jena malah terkekeh. Karena memang ucapan Tiara dan Vanya itu benar.

"Cogan tuh asupan hidup," balas Jena.

Ketiga temannya hanya bergeleng kepala.

Dan saat ini mereka baru saja menyelesaikan kelasnya.

"Gue sebenernya mau nganter lo ambil mobil sih Na, tapi gue udah ada janji sama kakak gue," ucap Jena lesu.

"Eh nggak usah, belom jadi juga," tolak Reina.

"Emang kenapa sih mobil lo? Perasaan kemaren nggak papa deh," ucap Jena.

"Ee gue lupa, pokoknya mesinnya bermasalah gitu," jawab Reina.

"Yaudah deh, tapi kalo lo mau ambil mobil lo gue anterin ya," pinta Jena.

"Iya mba Jena Adyatma," jawab Reina. Jena menunjukkan deretan gigi putihnya.

Reina akan di antar pulang Vanya karena Tiara dan Jena ada urusan. Sedangkan mereka tidak memperbolehkan Reina pulang naik taksi. Dan dengan senang hati Vanya akan mengantarnya.

Mereka akan menjemput Davin dulu di rumah bu Tari baru setelah itu pulang ke rumah Reina.

"Bilang apa sama Aunty Vanya?" ucap Reina pada Davin.

"Makacih onty Anya udah antelin Mama cama Davin puyang," ucap Davin menuruti perintah Mamanya.

Vanya tersenyum dan mengangguk, "Sama-sama sayang."

THE WAY [END]Where stories live. Discover now