Special Chapter : Manoban's Family

7.8K 507 33
                                    

♚♚♚

After 8 years....

Seorang anak laki-laki berumur 9 berlari menghampiri ibunya yang sedang menyiapkan sarapan di dapur. Ia begitu semangat untuk pergi ke sekolah hari ini. Alasannya adalah, ini hari pertama ia menginjak bangku sekolah dasar kelas 4.

"Selamat pagi, Mom!" Sapa sang anak pada ibunya. Ia memeluk pinggang wanita tercantik yang pernah ia lihat.

"Kau sudah rapih, huh? Apakah Daddymu sudah bangun?" Tanyanya pada putranya. "Aku belum melihat Daddy pagi ini, Mom."

"Selamat pagi sayang..." Lisa yang baru saja bangun pun menghampiri istri dan putranya. Ia mengecup pipi istri tercintanya itu, kemudian ia menyetarakan tingginya dengan putranya dan mengecup kening putra semata wayangnya. 

"Morning, dad. Baru saja aku akan menghampirimu dan membangunkanmu" ujar Royce dengan senyumnya yang tampan.

"Mian, Daddy terlambat bangun" ucap Lisa meminta maaf. Kemudian ia kembali berdiri dan memeluk Jennie dengan manja. "Kau belum mandi, honey. Cepatlah mandi, Royce akan terlambat jika kau tidak mandi sekarang."

"Gimme morning kiss" katanya dengan manja. Jennie menggelengkan kepalanya, bisa-bisanya dia meminta hal itu didepan putranya.

"Disini ada Royce, Lisa..."

Lisa berbalik untuk menghadap Royce dan Royce paham bahwa Daddynya akan menyuruhnya berbalik dan menutup matanya. Lisa tersenyum senang melihat putranya memahami dirinya.

Kemudian ia kembali pada Jennie dan memberikan senyuman mengejek. "Ayo, cium aku." Jennie menghela nafasnya pasrah dan ia mencium bibir Lisa singkat.

Tetapi Lalisa menarik pinggang Jennie dan menahan tengkuk istrinya, sekedar memperdalam ciuman mereka. Jennie terbawa suasana permainan Lisa. Mereka saling melumat kecil, dan Jennie segera melepasnya. Takut Lisa akan memintanya untuk morning sex.

"Cepatlah mandi." Lalisa mengangguk pasrah dan mencium cepat bibir Jennie dan berbalik menuju kamarnya untuk membersihkan tubuhnya.

Jennie melirik pada putranya yang sudah berbalik. Jennie menghampirinya dan berjongkok, "Lain kali kau tidak perlu menuruti Daddymu" ujar Jennie tersenyum.

"Kenapa, Mom?"

"Karena Daddymu sangat mesum!"

Royce terkekeh dan menyahut, "Itu bentuk cinta Daddy padamu, Mom. Setidaknya itu yang Daddy katakan padaku."

Jennie tersenyum gemas. Melihat Royce yang tumbuh begitu cepat membuatnya senang sekaligus sedih. Ia tidak ingin putranya tumbuh dengan cepat dan meninggalkannya karena pasangannya nanti.

Jennie mengacak rambut Royce dengan gemas dan mencium bibir tipis putranya itu. "Pergilah ke meja makan. Sebentar lagi sarapan akan siap."

.
.
.
.
.
.

Royce duduk di kursi penumpang depan dengan raut wajah yang gembira. Ia selalu bersemangat untuk pergi ke sekolah. Ia mengatakan bahwa ia memiliki banyak teman, tak banyak yang berteman dengannya karena ia anak seorang legenda Gamers terkenal di Korea.

Falling in Love with a Little Gamers [JENLISA] [G!P]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang