Chapter 33 : New Roaster & Ladies Team

6.5K 584 25
                                    

♚♚♚

Pagi ini Jennie kembali menemani Lalisa untuk ke rumah sakit. Jadwalnya hari ini adalah mengecek perkembangan pemulihan kaki Lalisa.

Dokter mengatakan bahwa tulang Lalisa yang telah di operasi waktu itu. Sudah menunjukan pertumbuhan sempurna dari tulang itu.

"Tulang itu tumbuh dan terbentuk sempurna, nona Lisa. Dan nona Kim, anda bisa membantu Lalisa untuk berlatih berjalan dirumah. Menurut catatanku, seharusnya Lalisa sudah bisa berjalan tanpa menggunakan tongkat lagi" ucap Dokter Im seraya membalik-balikan kertas yang menjadi catatan medis para pasiennya.

"Baik. Terimakasih dokter Im" ucap Jennie dan kemudian keduanya berjalan keluar untuk kembali pulang ke rumah.

"Sayang, kau akan ke dorm jam berapa?" Tanya Jennie yang kini sedang memasangkan seatbelt Lalisa. "Aku akan ke dorm jam 11 nanti. Kita bisa pulang dulu. Aku ingin berlatih dirumah" jawab Lalisa yang membuat Jennie tersenyum.

"Arraseo."

Kemudian Jennie melajukan mobil Lalisa, yang kini mereka pakai. Mereka membelah jalanan pagi ini yang masih terlihat para pesepeda dan orang-orang yang melakukan lari pagi.

Sesampainya mereka dirumah, Lalisa langsung turun tanpa Jennie yang memapahnya. Itu membuat Jennie khawatir.

"Honey, tunggu aku dulu" ucap Jennie dengan khawatir. Ia segera turun dari mobil dan menyusul Lalisa yang sudah berhasil turun dari mobil.

Lalisa yang melihat kekasihnya khawatir hanya terkekeh. "Kenapa kau begitu terlihat khawatir? Aku sudah baik-baik saja sayang, tidak perlu kau untuk memapah tubuhku lagi" ucap Lalisa dan Ia mengelus puncak kepala Jennie. "Aku khawatir melihat kau tiba-tiba turun dari mobil. Aku takut kau terjatuh" seru Jennie, Ia benar-benar khawatir menyaksikan Lalisa yang nekat turun dari mobil sendirian. 

Lalisa terkekeh kembali mendengar seruan dari Jennie yang mengkhawatirkan dirinya. Kemudian mereka berdua masuk ke rumah Lalisa dan Lalisa menyuruh Jennie untuk membiarkan dirinya untuk berjalan sendiri. Jennie pun membiarkannya, tetapi tetap berjalan di belakang Lalisa untuk berjaga-jaga.

Saat mereka berdua masuk ke dalam rumah, mereka melihat Yejin yang sedang membaca majalah harian di sofa ruang tamu. "Eomma" panggil Lalisa dan menghampiri ibunya. "Hei sayang, kau udah pulang?" tanya Yejin seraya merengkuh putri setengah wanitanya itu ke dalam pelukannya. Lalisa pun hanya mengangguk untuk menanggapi pertanyaan dari Yejin.

"Kau tidak pergi ke kantor, sayang?" tanya Yejin yang beralih pada Jennie. "Tidak Mom, aku akan menemani Lisa nanti untuk ke dormnya. Dan aku harus membantunya berlatih berjalan sebelum pergi" jawab Jennie.

Yejin sengaja menyuruh Jennie untuk memanggilnya dengan sebutan 'Mommy' karena toh Jennie akan menjadi menantunya. Dan Jennie mengabulkan itu. 

"Kalau begitu naiklah keatas. Kamu berlatih di ruang Gym saja" ucap Yejin yang menyuruh Lalisa untuk segera naik keatas. Lalisa pun bangkit berdiri, dan Jennie otomatis memegang lengan Lalisa untuk membantunya. Yejin hanya tersenyum melihat pemandangan itu. Mempunyai menantu yang sebegitu mencintai anakmu, bukankah itu hal yang sempurna?

Setelah Jennie dan Lalisa memasuki ruangan Gym, Jennie menyuruh Lalisa untuk duduk terlebih dahulu sedang Jennie menyiapkan alat untuk Lalisa berlatih. "Sayang, kalau berat biar ku suruh asisten dirumah ini yang mengangkatnya!" seru Lalisa ketika Ia melihat kekasihnya itu mengangkat barang-barang yang terlihat berat. Itu membuat Lalisa khawatir akan Jennie dan juga bayinya. 

"Jeon gwaenchanh-ayo, honey!" sahut Jennie yang memberi acungan jempolnya. Jennie kembali melajutkan pemasangan alat untuk Lalisa berlatih berjalan.

Falling in Love with a Little Gamers [JENLISA] [G!P]Место, где живут истории. Откройте их для себя