Chapter 31 : The Winner

6.2K 644 22
                                    

♚♚♚

19.00

Pertandingan Final dilaksanakan hari ini tetapi semua itu harus dibatalkan karena terdapat tindakan kriminal dari salah satu tim yang melaju ke Final, dan tim itu dari tuan rumah itu sendiri. Pemerintah Singapura pun meminta maaf pada pihak pemerintahan Korea Selatan, karena adanya tindakan kriminal yang diterima oleh tim dari Korea Selatan, yaitu tim Dragon Five.

Kasus yang dialami oleh Lalisa telah diusut oleh pihak kepolisian di daerah Changi ini. Dan Nancy beserta coach yang merencanakan percobaan pembunuhan itu ditetapkan sebagai tersangka, dan coach dari tim Singapura telah ditangkap dan dipenjarakan, keduanya menerima hukuman selama 15 tahun penjara.

Dan pihak dari M2 telah menetapkan pemenang dari Liga M2, yaitu Dragon Five. Karena mereka telah melaju ke Final dan lawannya telah di diskualifikasi, itu sebabnya Dragon Five ditetapkan sebagai pemenang dari M2 World Championship, dan pihak dari MLBB membuatkan skin pada salah satu hero dengan tema dari tim Dragon Five. Dan para pemain Mobile Legend berhak mengajukan design skin dan memberikan vote untuk hero yang akan menerima skin itu.

Tujuan pembuatan skin adalah sebagai bentuk penghargaan untuk tim yang memenangkan pertandingan M2 tahun ini. Dan pihak MLBB biasanya memberikan para player Mobile Legend ini sebuah event untuk meraih skin dengan sistem yang biasa disebut dengan 'gacha'.

Kemudian terlepas dari pemberitaan eSport ini, saat ini kedua orangtua Lalisa dan Jennie sudah berada di Singapura, untuk mengurus kepulangan Lalisa ke Korea Selatan. Karena kaki Lalisa yang belum pulih, membuat Lalisa harus tetap melakukan bed rest, dan itu membuat orangtua Lalisa sengaja memakai pesawat pribadi mereka untuk membawa pulang Lalisa, beserta kedua orangtua Jennie dan seluruh teman-teman Lalisa.

"Honey, apakah kakimu masih belum di gerakan?" tanya Jennie yang kini berada disamping kasur rawat Lalisa, mereka sudah berada di pesawat sekarang. 

"Aku belum tahu, aku bahkan belum mencoba untuk berjalan" jawab Lalisa. "Maaf sudah menyuruhmu untuk pergi pada tengah malam" ucap Jennie yang menyesali segala kejadian yang menimpa kekasihnya ini. "Tidak apa-apa, aku masih ada bukan? Jangan menyesali perbuatan yang sama sekali kau tidak perbuat, sayang."

Kemudian Jisoo dan Chaeyoung memasuki kamar khusus untuk Lalisa beristirahat, mereka membawakan makan malam untuk Jennie dan Lalisa. "Kalian makanlah terlebih dahulu, apakah kalian hobi mencari penyakit?" ucap Jisoo dengan sinis, membuat Chaeyoung memperingati kekasihnya itu. Sedangkan Lalisa hanya terkekeh.

"Taruh saja di meja unnie. Aku dan Jennie masih ingin membicarakan sesuatu" ucap Lalisa pada kedua orang itu. Jisoo pun menuruti permintaan Lalisa, dan menarik Chaeyoung untuk pergi dari kamar Lalisa.

"Sayang..." panggil Lalisa yang membuat Jennie kembali menoleh pada Lalisa, karena sebelumnya Ia menatapi unnienya dan Chaeyoung yang berjalan keluar dari kamar. "Hum?" jawab Jennie dengan dehaman. "Kau ingin kita melaksanakan pernikahan kapan?" tanya Lalisa yang kini menggenggam tangan Jennie. "Kau fokus dengan kesembuhan kakimu dulu dan kesehatanmu. Jangan terburu-buru Lilli~ aku tidak akan kemana-mana" jawab Jennie dengan senyuman membuat Lalisa terkekeh. 

"Aku hanya tidak ingin bayi dikandunganmu membesar sebelum kita resmi. Aku tidak ingin kau menanggung hujatan dari warga Korea" ucap Lalisa dengan sungguh-sungguh. "Itu tidak akan terjadi, karena kau akan menjagaku" jawab Jennie dan kemudian Ia mengecup pipi Lalisa. Lalisa tersenyum melihat tingkah kekasihnya yang begitu manis. 

Falling in Love with a Little Gamers [JENLISA] [G!P]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu