10. Bukan tanpa sebab

72 56 2
                                    

Fairy kembali ke rumahnya. Ia melihat kedua orang tuanya tengah asik nonton televisi di ruang tamu, sungguh momen yang jarang sekali Fairy lihat.

"Mah, Pah. Fairy pulang," ucap Fairy.

Baru saja Fairy menutup pintu rumahnya kini ia harus kembali membuka pintu rumahnya karena ada seseorang yang tengah mengetuk pintu rumah Fairy.

"Bos.." Kaget Fairy selepas membuka pintu.

Yeonjun berdiri tepat di depan pintu rumah Fairy dengan menggunakan pakaian yang sangat sederhana, ia tidak mengenakan jas seperti biasanya, Yeonjun terlihat seperti anak remaja biasanya meskipun kini usia Yeonjun sudah tidak lagi muda.

"Bos, dari mana Bos tau rumah Fairy, apa ada kerjaan mendadak Bos?" Gugup Fairy, ia takut orang tuanya berpikiran kalau Yeonjun adalah kekasihnya terlebih Yeonjun datang dengan membawa beberapa bingkisan ditangan.

"Sayang siapa?" Ibu Fairy menghampiri.

"Wah gadis kita sudah memiliki pasangan muda," goda Ayah Fairy.

"Papah, ini Bos Fairy." Fairy menyenggol Ayahnya.

"Oh Bos Fairy. Silahkan masuk.." Ibu Fairy mempersilahkan Yeonjun masuk ke dalam rumah, padahal kedatangan Yeonjun kesini hanya sekedar untuk memastikan ucapan Yuna saja.

"Masih muda sudah jadi Bos." Ayah Fairy merangkul Yeonjun masuk ke dalam rumah sedangkan Fairy hanya bisa menepuk jidatnya, ia sangat malu sekali.

"Saya sudah tidak lagi muda om." Ucapan Yeonjun membuat kedua orang tua Fairy tertawa, mereka berdua tak percaya kalau Yeonjun sudah berumur.

"Duduk.." Ayah Fairy masih merangkul Yeonjun.

"Ini suatu kehormatan bagi kami karena Fairy kedatangan tamu yang sangat spesial jadi Ibu buatkan masakan kesukaan Fairy. Pasti kamu juga suka.. Pah ikut Mamah." Ibu Fairy memberi kode pada suaminya agar membiarkan anak gadisnya itu berduaan dengan Bos-nya.

Ayah Fairy faham dengan maksud istrinya, mereka berdua langsung meninggalkan Fairy dan juga Yeonjun di ruang tamu.

Suasana di ruang tamu sangat canggung, ini kali pertamanya Bos datang langsung ke rumah Fairy tanpa memberi informasi terlebih dahulu.

"Saya kesini cuma mau kasih ini saja, saya tau kamu pasti mau membacanya, saya juga membeli beberapa roti dan juga cake, saya harap orang tua kamu suka.." Yeonjun memberikan apa yang ia bawa kepada Fairy.

Lagi, Fairy kaget ketika melihat roti dan juga cake yang Yeonjun bawa, ia tahu harga roti dan cake yang Yeonjun bawa, harganya sangat tidak main-main bagi Fairy.

"Bos, ini terlalu mahal.." Fairy membelalakkan matanya.

"Saya harap orang tua kamu suka," ucap Yeonjun.

"Mereka pasti tidak berani memakannya jika tahu harga ini semua sangatlah mahal." Ucapan Fairy membuat Yeonjun tertawa kecil, gadis ini kalau urusan uang pasti paling depan.

"Tidak apa-apa, jika mereka suka saya akan bawakan lagi nanti." Ucapan Yeonjun membuat Fairy selalu membelalakkan matanya, Bos-nya sangat-sangat baik kepada karyawatinya ini.

"Pantas saja karyawan karyawati Bos sangat suka dengan Bos, orang Bos sangat memanjakan mereka semua." Fairy meletakan roti dan juga cake diatas meja.

Andai saja Fairy tau kalau Yeonjun baru pertama kali bersikap manis seperti ini pada karyawatinya.

"Sejak kapan orang tua kamu pulang?" Tanya Yeonjun.

"Baru saja Bos," jawab Fairy.

"Kedepannya kamu tidak akan merasakan kesepian lagi." Ucapan Yeonjun ada benarnya namun Fairy tidak tahu ibu dan ayahnya akan menginap atau tidak.

"Kami nanti sore akan kembali lagi, kami hanya berkunjung sebentar memastikan bahwa gadis kami baik-baik saja disini." Orang tua Fairy kembali dengan membawa beberapa masakan yang dibuatnya.

"Kami tidak menyangka Fairy tumbuh dewasa dengan sangat cepat sekali," tambah Ayah Fairy.

"Iya," sambung Yeonjun. Yeonjun juga merasa di usianya  Fairy sekarang, Fairy sangatlah terlihat dewasa.

"Wah cantik sekali cakenya, ini dari Bos?" Mata Ibunya Fairy berbinar-binar.

"Panggil saja Yeonjun tante," ucap Yeonjun, ia merasa malu jika terus menerus dipanggil Bos oleh kedua orang tuanya Fairy.

"Cantik sekali.." Ibu Fairy menyimpan hasil masakannya didekat cake yang Fairy letakan.

"Yeonjun, ini dicoba, Ibu Fairy selalu membuatkan masakan seperti ini jika dia datang berkunjung ke rumah Fairy," ucap Ayah Fairy.

Yeonjun tidak berkata apa-apa lagi, ia langsung mencicipinya. Selera Fairy sangat sederhana, ini juga tidak terlalu buruk bagi Yeonjun, Yeonjun langsung menghabiskan masakan buatan kedua orang tua Fairy tanpa sisa sedikit pun yang membuat kedua orang tuanya Fairy terlihat senang.

"Dia terlihat seperti anak laki-laki biasanya ya jika tengah makan seperti ini. Andai saja Fairy..." Belum selesai Ayah Fairy bicara ehh Fairy malah pura-pura tersedak karena telah memakan roti pemberian dari Yeonjun.

"Hati-hati.." Yeonjun menepuk pundak Fairy dihadapan kedua orang tua Fairy.

"Tahan tahan, dia Bos," gumam Fairy dalam hati, jantung Fairy berdegup sangat kencang.

"Pah, kayanya kita gak perlu berkunjung ke kediaman anak gadis kita terlalu sering deh." Ibu Fairy tersenyum.

"Iya, Mah.." sambung Ayah Fairy.

"Fairy mau minum." Fairy beranjak dari duduknya, ia pergi mengambil air minum di dapur.

" Om, Tante makasih.." Yeonjun tersenyum.

"Sama-sama," jawab kompak kedua orang tua Fairy.

Little Boss [ Tahap Revisi ]Where stories live. Discover now