06. Bang Chan

90 56 2
                                    

Fairy sudah diberi jadwal kerja oleh Yeonjun, ia mendapatkan libur di hari rabu tandanya besok Fairy libur dan tanpa Yeonjun sadari ia malah memberikan jadwal libur yang sama dengan Yeonjun pada Fairy.

"Besok libur mau kemana nih?" Felix mengagetkan Fairy yang tengah fokus membuat adonan roti.

"Toko buku, ada buku keluaran terbaru yang wajib dibaca," jawab Fairy, fokus Fairy masih ke adonan roti.

Sembari mengobrol Felix perlahan membantu Fairy membuat adonan roti. Meski Fairy baru beberapa hari di sini Fairy sudah bisa membuat adonan roti yang membuat Felix jadi leluasa meninggalkan Fairy bekerja sedangkan dirinya bisa membantu teman-teman yang lain.

"Berapa minggu sekali ke Toko buku?" Tanya Felix.

"Tergantung mood, sama tergantung ada buku keluaran baru yang alur ceritanya menarik sih kak," jawab Fairy.

"Oh gitu ya, ini tinggal di masukin ke oven, hati hati," ucap Felix.

"Makasih kak," ucap Fairy.

"Oke," jawab Felix.

Mereka berdua mulai sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.
Sesekali Yeonjun juga mengontrol keadaan di dalam ruang produksi. Yeonjun tersenyum ketika melihat Fairy sudah bisa bekerja secara mandiri. Felix sudah berhasil mendidik Fairy. Entah kenapa melihat Fairy memakai pakaian ini ditambah celemek yang Fairy kenakan membuat dirinya jadi tersenyum kecil. Senyuman Yeonjun diam-diam diketahui salah satu karyawati yang tengah membuat cake. Karyawati itu baru pertama kali melihat Bos tersenyum manis pada karyawannya.

"Cepat, harus sesuai dengan target!" Tegas Yeonjun, Yeonjun keluar dari dalam ruangan yang lumayan panas ini.

Pergantian shift sebentar lagi di mulai, karyawan-karyawati yang bekerja di shift siang mulai berdatangan sehingga membuat karyawan-karyawati yang bekerja di-shift pagi merasa terbantu sekali.

"Biar gue aja, lo lanjut buat adonan," ucap salah satu karyawan yang membantu Fairy memasukan adonan ke dalam oven besar.

"Makasih, Kak." Fairy pergi, Fairy kembali membuat adonan roti.

"Mau cari perhatian sama anak buah gue?" Gumam Felix dalam hati saat dirinya melihat Bang Chan yang tengah membantu Fairy. Ia tahu betul kalau Bang chan di sini di juluki sebagai ular berbisa yang selalu memangsa para karyawati baru, lalu dilihatnya Fairy yang tengah fokus membuat adonan roti padahal waktu kerjanya hampir habis, Fairy benar-benar fokus.

"Oke, yang bagian shift pagi boleh pulang sekarang!" Tegas Felix, Felix selalu mengambil alih tugas Yeonjun agar Yeonjun tidak perlu repot-repot bulak balik masuk ke dalam ruangan yang sangat panas ini menurut Felix. Felix menghampiri Fairy, Fairy masih membuat adonan roti.

"Bang chan, lo lanjutin kerjaan dia, kita mau pulang," ucap Felix.

"Oke," jawab Bang chan.

Fairy beserta karyawan-karyawati yang bekerja di-Shift pagi langsung berhamburan keluar dari dalam ruang produksi.

Semenjak Fairy kerja di Toko roti ini, Fairy belum pernah mencicipi roti dan cake yang ada di Toko roti ini. Fairy tersenyum, mumpung ada uang lebih, lebih baik uang ini Fairy gunakan untuk membeli beberapa cake saja.

"Pasti buat stok ngemil," ucap penjaga kasir.

"Iya, Kak. Hehehe ...," Fairy mengeluarkan dompetnya. Fairy mengambil beberapa lembar uang yang ada di dalam dompet.

"Selamat istirahat ya ...," ucap pegawai kasir.

"Iya, Kak. Kakak semangat kerjanya." Fairy tersenyum lalu pergi dari dalam Toko dengan membawa jinjingan berisikan beberapa roti pilihannya.

Di liriknya jam tangan Fairy, pukul dua siang pantas saja udara sangat panas.

"Gue harus manjain diri gue, kasian semalem kekurangan asupan gizi, gue duduk aja ah di depan Toko. Kali ini gue sebagai konsumen," ucap Fairy, ia memilih tempat duduk yang berada di dekat kolam ikan agar ia bisa merasakan sejuknya gemericik air yang mengalir dari kolam.

Fairy membuka jinjingannya. Fairy sudah tidak sabar mencicipi cake yang ia beli barusan.

"Ah ... gue jadi gak tega makannya, cantik banget ...," Mata Fairy berbinar-binar, cake di hadapan Fairy terlalu cantik untuk Fairy makan tapi Fairy penasaran dengan rasa cake ini.

Mendengar suara yang sudah tidak asing lagi di telinga Yeonjun membuat Yeonjun mengurungkan niatnya masuk ke dalam mobil. Yeonjun pergi, ia harus melihat tingkah laku Fairy. Yeonjun tersenyum, sudah berapa kali Yeonjun tersenyum hanya karena melihat Fairy? Gadis itu, asik menatap cake? Bukan di makan? Lagi, Yeonjun tersenyum, bukannya di makan Fairy malah menatap cake yang Fairy beli, Yeonjun bisa melihatnya dengan jelas meski dari kejauhan karena posisi duduk Fairy menghadap ke arah jalanan jadi memudahkan Yeonjun menatap gadis itu diam-diam.

"Aneh." Yeonjun geleng-geleng kepala.

"Maaf ya, kamu terlalu cantik untuk aku sentuh ... Aaaa ... Gemes banget ...," ucap Fairy.

"Gue gak kenal dia." Yeonjun pergi sembari menutup mulutnya karena merasa gemas dengan tingkah laku Fairy.




゚゚・*:.。..。.:*゚:*:✼✿ ❁ཻུ۪۪⸙͎ ✿✼:*゚:.。..。.:*・゚゚

Visualisasi

Bang Chan

Bang Chan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Little Boss [ Tahap Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang