Calon Mantan 3

3.1K 278 11
                                    

"Ada kok," jawab Luna singkat. Dia melirik Beryl yang juga tengah menatapnya tajam. Luna menarik sebelah sudut bibirnya. Akan sangat menarik jika Inara tau kalau laki-laki yang berada di sampingnya merupakan definisi buaya darat yang sesungguhnya.

Inara mengerutkan keningnya. "Di mana?" tanyanya penasaran.

"Dia lagi selingkuh," jawab Luna acuh tak acuh dan mendapat pelototan dari Beryl. Memangnya Luna salah, ya?

"Beneran selingkuh?!" tanya Inara tak percaya, pacarnya sedang selingkuh kenapa Luna bisa sesantai itu!

Luna mengangguk. "Dia emang buaya darat. Bego lagi. Dan gobloknya selingkuhannya juga bego, lebih bego malahan." Luna menatap Beryl dengan senyum puas.

"Oh.. jadi mereka pasangan bego, ya. Kasian Kak Luna," monolog Inara yang mampu menyemburkan tawa Luna.

Beryl menatap Inara tak percaya, secara tidak langsung Inara mengatai dirinya bego. Luna benar-benar keterlaluan. Tapi lucu juga sih, bibir Beryl berkedut menahan tawa.

"Haha ... Bener banget lo, cupu!" ucap Luna tidak kuasa menahan tawanya. Mendengar tawa Luna, Inara pun juga ikut tertawa. Entah apa yang lucu, Inara tidak tau.

"Udah. Malu diliatin orang." Beryl berusaha mengalihkan pembicaraan. Sebenarna dia juga ingin tertawa, tapi masa iya menertawakan diri sendiri.

Bego!

"Bentar Kak, aku masih penasaran sama pacarnya Kak Luna," ucap Inara setelah meredakan tawanya. "Kok Kak Luna bisa tau kalau pacarnya selingkuh?"

Luna mengusap air matanya yang keluar karena terlalu banyak tertawa. "Dia selingkuh di depan mata gue sendiri. Gimana gue nggak tau coba?" jawabannya.

"Serius? Dimana? Kok kakak nggak marah?" Inara celingak-celinguk melihat sekelilingnya. Semua orang di tempat itu terlihat normal, tidak ada yang mencurigakan.

Beryl menginjak kaki Luna kuat-kuat, tetapi Luna tidak bergeming sama sekali, seolah tidak merasakan sakit.

"Gue serius. Dia selingkuh di depan mata kepala gue sendiri. Tapi, gue nggak marah. Malah kasian sama dia, seenggaknya cari selingkuhan tuh yang berkelas, di atas gue dikit lah. Paling enggak yang lebih cantik dari mantan-mantannya. Nah ini, udah jelek bego banget lagi. Kasian banget kan?" jawab Luna dramatis.

"Iya, kasihan. Namanya juga pasangan bego, kan, kak? Aku udah nggak heran lagi." Inara semakin mendramatisir, membuat Luna kembali tertawa.

"Ngomong-ngomong, kenapa Kak Beryl nginjek kaki aku? Sakit tau!" ucap Inara, membuat Beryl mengangkat kakinya dan spontan menoleh melihat Inara.

Luna melihat ke bawah meja, dia semakin tertawa melihat kelakuan Beryl. Bisa-bisanya salah injak, malu-maluin!

Sialan! Malu banget, sumpah!

Setelah insiden itu, tidak ada alasan bagi Beryl untuk tetap bertahan di sana. Walaupun Inara tidak mempermasalahkan, tetap saja malu.

"Diem lo!" teriak Beryl karena Luna tidak berhenti menertawakannya. Bahkan dia sampai menangis karena terlalu banyak tertawa.

“Inara nggak salah. Kalian emang pasangan bego! Hahaha..."

"Nggak diem, gue perkosa!" ancam Beryl, merasa kesal hingga ke ubun-ubun.

Sejak pulang dari cafe tadi, Luna terus saja mengejek dan menertawakannya. Beryl sudah cukup malu gara-gara insiden salah injak tadi dan sekarang semakin merasa malu karena terus di ejek berkat kepolosan selingkuhannya.

Entah polos atau bego, tidak jauh berbeda menurut Beryl.

Luna merapatkan mulutnya berusaha meredakan tawa. Bulu kuduknya berdiri mendengar ancaman itu. Ngeri juga kalau ancaman Beryl jadi nyata. "Haus banget gue," gumamnya lalu berjalan untuk mengambil minuman dingin di kulkas.

Calon MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang