Bab 39

1K 77 6
                                    

Mereka berdua asik mengobrol sambil berjalan menuju lobi, tempat dimana seluruh pekerja di kantor menuju ke sana untuk menyambut kedatangan Bos besar yang baru saja kembali.

Sosok laki-laki dengan jas hitam yang baru saja memasuki lobi membuat Irene menghentikan langkahnya. Ia memundurkan langlahnya dengan wajah khawatir.

"Ada apa?" tanya Yuan menepuk pundak Irene yang termenung.

"Apakah itu Bos besar di sini?" tanya Irene dengan serius.

"Sepertinya iya, ada apa? "

"Bisa kah aku tidak kesana. "

"Mustahil, apakah kamu ingin di pecat dari perusahaan. Kamu hanya anak magang, jangan coba-coba Irene. " ujar Yuan.

"Aku mohon, aku mau pergi sekarang. Aku mohon! " mohon Irene dengan wajah serius.

"Aku tidak bisa membantumu, sebelumnya aku belum tahu tentang Bos besar selama aku bekerja di sini."

"Ayolah!" ajak Irene menggoyangkan kedua tangan Yuan.

"Memangnya ada masalah apa? Kamu punya masalah dengan Bis baru kita."

"Tidak! " elak Irene gamblang.

"Kalau begitu, ayo! "

"Tap-"

Seluruh pekerja berderet berjajar memberikan hormat pada Bos besar yang baru saja berjalan masuk. Terutama Irene, ia membungkukkan badannya di belakang Yuan agar tidak terlalu terlihat jelas. Kalau seperti ini jadinya,  Irene tidak akan bekerja di sini.

Taehyung berjalan dengan gagahnya, namun manik mata jelinya menemukan sosok wanita yang ia cari. Langkah kaki Taehyung berhenti tepat di hadapan Irene yang masih membungkuk.

"Saya ingin dia menjadi asisten pribadi saya, kamu jangan lupa ke ruangan saya. " ujar Taehyung menunjuk Irene. Semua pekerja tercengang, karena ini baru pertama kalinya Bos mereka menunjuk seseorang itu gosip dari perusahaan utama.

"B-aik. "

"Heh!  Tapi saya baru bekerja di sini!" pekik Irene sebelum langkah kaki Taehyung semakin jauh.

"Karena saya menginginkanmu. " ujar Taehyung.

Mata Irene membola, tubuhnya bergetar ketir. Serasa di sambar oleh petir ketika dia mendengar kalimat itu keluar dari mulut Taehyung.

***

"Permisi, Tuan. " ujar Irene yang baru saja memasuki ruangan Taehyung.

Kursi di hadapan Irene berputar, memperlihatkan sosok Taehyung yang berperawakan menawan melihat kearahnya.

"Untuk apa kau masih di sana, sini duduk di pahaku. " ajak Taehyung dengan gaya menggodanya.

"Maaf, Tuan. " Irene ingin pergi tapi satu kalimat yang membuatnya takut.

"Apakah Daeun dan Darren anakku? "

Seketika Irene membalikkan badanya. Ia menghampiri Taehyung dengan mata penuh kemarahan.

"BUKAN! " tegas Irene tepat di hadapan Taehyung, bukannya marah Taehyung malah tersenyum smirk.

"Anak laki -laki itu mirip denganku. Lalu apa yang di ragukan lagi. Kita bisa tes DNA bukan? "

"TAEHYUNG! " sentak Irene mencengkram kerah kemeja Taehyung. Inilah yang Taehyung inginkan, kemarahan Yeon karena sudah lama ia merindukannya.

Young Master Kim Taehyung [ END]Where stories live. Discover now