Bab 33

1K 83 5
                                    

Dear Taehyung

Ada hal yang ingin aku katakan tapi tidak sempat aku ucapkan, hanya bisa tersimpan di hati selama kamu pergi menjauh dari raga ini.

Andai kamu tahu, setiap detik yang aku jalani bersamamu sangatlah berharga, momen terindah selama hidupku.

Taehyung, aku mohon padamu, agar tidak menangis ketika aku pergi. Aku sudah bahagia di sana Taehyung, kalau kau menangis aku juga akan menangis di sana melihatmu tersiksa di dunia.

Lihat ke sampingmu. Ada seseorang yang tengah mencintai lebih dari aku, dia adalah Yeon. Aku selalu berpesan agar kau mencintainya melebihi aku. Aku hanyalah seorang gadis berpenyakit, yang orang kenal aku hanyalah seorang perusak hubungan rumah tanggamu. Aku hanyalah masalalumu, yang pantas kau lupakan.

Taehyung, maaf karena aku pernah egois kepadamu dan Yeon. Maaf karena meminta permintaan yang memberatkan hatimu. Aku tahu kamu tidak menginginkannya karena kamu khawatir tentang perasaan Yeon, itulah cinta Taehyung.

Jika Tuhan tidak menyatukan kita di kehidupan ini,  mungkin Tuhan sudah menberikan tempat yang abadi untuk kita di kehidupan nanti.

Kamu harus tahu bahwa Bulan tidak bisa bersama Matahari dalam waktu yang sama, karena mereka memiliki takdir yang berbeda. Mereka sama-sama terang, tapi mereka merasa terkekang karena keadaan yang melarang. Meskipun mereka terus menentang, lalu bagaimana dengan Bintang? Apakah ia harus menendang hasrat yang mengembang?

Cintailah Bintang, buat Bintang itu bersinar terang. Karena takdir Bulan memang bersama Bintang, bukan matahari.

Selamat tinggal Kim-Taehyung
Shin-Yeri

Tulisan terakhir dari buku diary berwarna pink membuat Taehyung meneteskan air mata. Rasanya berat, jujur Taehyung belum bisa melupakan Yeri. Ia hanya berusaha membuat Yeon tidak menangis, itu saja. Namun ternyata kehilangan dia mau lebih menyakitkan dari pada melihat Yeon menangis.

***

Sebuah Cafe dengan dekor menawan terlihat sosok seorang laki-laki yang tengah berbincang dengan seorang wanita yang tidak lain adalah Yeon. Wanita itu mengatakan kalau orang yang di hadapannya sebentar lagi akan jadi paman. Ya, itu Sehun. Dia sudah menikah dengan Yuji selama Yeon di Australia tanpa sepengetahuan siapapun.

"Benarkan? Selamat Yeon! " ucap Sehun ikut bahagia dengan kabar ke hamilan Yeon.

"Terimakasih. " ujar Yeon. Iya, dia sudah bisa berbicara lagi sejak ia kembali dari pemakaman Yeri,  yang artinya itu sudah berlangsung selama dua hari.

Yeon sengaja ingin menjadikan ini semua kejutan, di tambah lagi di dalam perutnya kini ada seorang bayi.

"Bagaimana keadaanmu? "

"Sudah membaik. "

"Syukurlah, aku harap kamu tidak usah memikirkan masalalu. Itu semua sudah berlalu." ujar Sehun menenangkan Yeon yang nampak menangis.

"S-ehun.. Ak-u kasihan pada Taehyung.." isak Yeon.

"Dia kenapa?"

"Setiap malam dia tidak pernah pulang, dia sekarang tinggal di apartemen." ujar Yeon menyeka air matanya.

"Menututku itu wajar saja karena kini dia sedang terpuruk, apa kamu tidak menemaninya? "

Young Master Kim Taehyung [ END]Where stories live. Discover now