19.

1.1K 102 86
                                    

Happy Reading
.
.
.

Azka duduk sambil melamun di cafe yang tidak jauh dari apart miliknya. Azka memesan Red Velvet Latte yang terenak katanya disini. Azka tetap melamun meskipun minumannya sudah tidak panas lagi.

"Why is the handsome man over there daydreaming." Ucap barista cafe pada temannya. (Pria ganteng yang disana melamun terus ya?).

"Yup, that is it. I've been daydreaming, should we just warn you? Will be possessed" (Ah iya. Dari tadi melamun terus, apa kita tegur saja? Takutnya kesambet).

"I dare not rebuke him, only you." (Aku gak berani negur dia, kamu aja).

"Why me? Okey-okey." Kedua barista berjalan menuju kursi yang di duduki Azka.

"Excuse me." Tidak ada respon dari Azka.

"Excuse me." Barista tersebut mengulang panggilan.

"Hey sir." Barista tersebut memegang pundak Azka. Semua lamunan Azka buyar. Azka mengangkat satu alisnya.

"Sorry sir, you've been daydreaming. Do you have a problem?"

Azka hanya menggeleng.

"Apa dia bisu?" Ternyata salah satu barista tersebut adalah seorang WNI.

"Ambil  nih." Ucap Azka meletakkan uang sesuai harga. Ia mengambil jas-nya lalu membawanya pergi.

"Wah, dia orang Indo ternyata."

"Sorry Sir." Ucap barista, Azka yang sudah melenggang pergi mungkin saja tidak mendengar permintaan maaf barista tadi.

Azka terus berjalan sambil menenteng jas-nya di tangan sebelah kiri. Dia berjalan dengan muka tanpa ekspresi, sulit untuk menebak eskpresinya.

Memesan taksi lalu turun disebuah pusat perbelanjaan. Setelah turun, ia tak lupa untuk membayar bill.

Azka menelpon seseorang, tak lama setelah itu ia berjalan menuju surganya wanita.

Azka melihat dari jauh Reina sendiri tengah memilih baju dan make-up yang cocok untuk dirinya. Azka berpura-pura memilih baju wanita, sembarangan ia mengambilnya. Tampak, Reina menuju kasir. Azka pun segera melangkahkan kakinya dengan kecepatan 1000.

"Hai." Sapa Azka, Reina hanya melambaikan tangan.

Mbak kasir memulai menghitung belanjaan milik Reina.

"SGD 256" (kalau di rupiahkan totalnya 2.713.000-an)

Reina menyodorkan sebuah kartu kredit, namun di tahan Azka.

"Let me pay." (Biar aku yang bayar).

"Do not bother." (Tidak usah itu merepotkan).

"No trouble, just let me." (Tidak masalah, biar aku aja)."

Setelah bercekcok sebentar, akhirnya Azka yang membayar semuanya.

"Thank you. What if I treat you to lunch?" (Terima kasih. Gimana kalau aku mentraktir kamu makan siang?)

"Doesn't it bother you?" (Emangnya itu tidak merepotkanmu?) Reina menggeleng.

Azkim [ON GOING]Where stories live. Discover now