15.

1.3K 138 54
                                    

Happy Reading
.
.
.

"ARGHH..." teriak Kimberlly melemparkan bantal asal.

Azka yang mendengar barang berjatuhan segera menghampiri sumber suara, "Kenapa?"

"SUMPAH YA, KESEL BANGET.. PAKEK BANGET TAUK.."

"Coba cerita," kata Azka berjalan mendekati Kimberlly.

"Besok ujian matematika, AAAA.. Aku udah capek ngerjain contoh soal, tapi ga paham-paham samsek."

"Karena itu doang lo berantakin kamar, lemah."

"Biarin, sukak-sukakku. Nanti juga kuberesin," jawab Kim tampak marahh. "Mendingan kamu keluar aja, aku mau lanjut belajar." Kim mendorong tubuh Azka sehingga tersungkur di luar pintu.

Suara pintu dihentakan terdengar sangat kuat, Azka mmenggedor gedor pintu kamar milik Kimberlly. Tak berputus asa, ia masih setia mengetuk pintu.

Kim yang mulai merasa risih akhirnya membukakan pintu sedikit. "Apa-apaan sih kak!" ucap Kim sedikit menaikkan nada suaranya. "Udah sana, gak usah ganggu aku dulu. Aku lagi pusing nih belajar mtk."

Azka memainkan alisnya, menaikkan lalu menurunkan alisnya. "Kenapa sih kakk?" Kim mulai geram.

"Minggir lo." Azka mendorong pintu sehingga ia berhasil lolos masuk ke dalam kamar. Kemudian Azka duduk di meja belajar yang tampak acak-acakan. Azka mengetuk-ngetuk bangku yang ada disebelahnya supaya Kim duduk.

"Ada apa sih kak? Ya Allah kenapa aku harus punya suami yang kadang kayak kulkas 1000 pintu, Huhhu, tapi kadang juga suka uwuw."

Azka menggelengkan kepalanya. "Bagian mana yang lo kurang paham?"

"Semuanya," kata Kim sambil tersenyum lebar.

Azka sungguh telaten mengajari Kim yang sedikit lama paham dalam materi ini hingga berhasil membuat sesosok manusia di depannya ini menjadi paham.

"Demi apa.. Demi apa ini, segampang ini materinya. Ya Allah terimakasih udah ngirim suami yang kayak gini."

"Yang bilang susah siapa bloon?"

"Iya deh yang paling pinter."

"Sekarang beresin kamar lo, berantakan jadi cewek."

"Iya-iya, nih juga mau aku beresin." Kim menutup bukunya lalu mulai memberisihkan kamar.

"Kak!" panggil Kim..

Azka yang sibuk memainkan ponselnya pun menoleh, "Hm?"

"Skincare aku sebagian ada yang pecah, besok aku boleh belanja?"

"Pulang ujian?" tanya Azka dan dibalas anggukan oleh Kim.

"Makanya, kalau gak ngerti sama satu mapel jangan dilampiasin ke benda-benda. Jadi gini kan, boros."

"Iya maaf, lagipula aku pakai uang aku kok."

Azka melanjutkan mengutak atik ponselnya. "Kak! Dengerin gak sih!"

Ting!

Kim meraih ponselnya yang kedapatan notif.

"Cukup?"

"Hah??? Gila kamu kak. Ini kenapa asal transfer, banyak banget."

"Sekalian uang jajan lo 1 bulan."

"Ye kirain cuman untuk beli skincare, gapapa dehh..." Kim melingkarkan tangannya di pinggang Azka dan kemudian mendapatkan sebuah kecupan kening sekilas.

Azkim [ON GOING]Where stories live. Discover now