08.

1.9K 215 68
                                    

Happy Reading
.
.
.

"Kimberlly, lo itu kenapa, kenapa?" Tanya Sion histeris sembari berjalan menuju kantin.

"Kenapa apanya?"

"Hehe. Kok hari ini telat, mana pakai acara manjat pagar pula, untung si ketos gak lihat. Kalo sempat lihat lo kayak tadi, beuhh gila.."

"Suttt.. Sion, ngomongnya jangan kencang-kencang, kalau ada yang dengar gimana?" Ucap Alena mencoel mulut Sion.

"Ale! Jangan coel-coel bibir gue yang seksi ini."

"Maaf."

"Bibir kayak bebek aja bangga." Ketus Tara.

"Apa lo bilang!" Sion sudah begitu emosi, auranya berubah, matanya melotot, seperti singa yang ingin menerkam kecoa.

Mereka tertawa.

"Udah ah, gue ngambek." Kata Sion meninggalkan mereka.

Sion tengah duduk sendiri, mereka bertiga memutuskan untuk menghampiri Sion.

"Sion jangan ngambek dong."

"Etdah ngambek kayak bocah."

"Bacot."

"Hey mulutnya," tegur Kim. "Gue pesan mau makan, kalian mau makan apa?"

"Seblak, ya aku mau seblak."

"Seblak mulu dah Ale," kata Tara.

"Ya aku suka."

Sementara menunggu Kim kembali membawa makanan, mereka asik bermain UNO. Permainan yang selalu mereka mainkan untuk mengisi waktu kegabutan.

"Sion kalah! Sion kalah!" Ledek Alena.

"Apaan sih lo, aturannya gue yang menag, lo sama Tara aja yang main curang. Huuuu.. Gak asik!"

"Kalah ya kalah aja, gak usah banyak bacot."

"Kira-kira apa ya hukumuan buat si Sion? Umm.. Mari kita pikirkan."

"Jangan yang aneh-aneh ya Alena." Mohon Sion.

"Suka-suka kita, kok lo yang-,"

Pyur...

Dentuman suara piring berjatuhan, sontak membuat perhatian seisi kantin.

"Anjing. Lo apa-apaan sih?" ujar Shelia membersihkan bajunya dibantu Rasi dan Dea.

"M-maaf kak, gak sengaja."

"Alah bilang aja lo sengaja." Ucap Shelia menjambak rambut Kim

"Aduh sakit.. Lepasin, aku beneran gak sengaja." Kim menangis sesenggukan.

"Ayo Shelia, jambak lebih kuat" ujar Rasi.

"Shelia! Shelia!" mereka berdua mendukung Shelia, menurut mereka ini hal yang paling menyenangkan.

Tara, Sion, dan Alena segera menyusul ke area keributan. Ketiganya membantu melerai Shelia yang menjambak habis-habisan rambut Kim.

Sion yang memiliki inistif yang super unik, langsung melancarkan aksinya.

"Aw.. Sakit." Shelia melepaskan jambakan lalu mengelus-elus kaki kirinya.

"Woi! Panggil ketos." Perintah salah satu penghuni kantin.

"Babi." Umpat Shelia.

Plak.

Jelas begitu keras Shelia melayangkan telapak tanganya di pipi milik Sion.

Azkim [ON GOING]Место, где живут истории. Откройте их для себя