Bukankah Katsuki Lelaki yang Baik?

3.3K 394 45
                                    


Makan malam di rumah keluarga Bakugo berjalan dengan menyenangkan. Karena makan malam spesial ini ditujukan untuk penyambutan Katsuki, bintang utama dari pembicaraan mereka adalah seputar Katsuki yang menjalani hari-harinya di Amerika. Izuku sangat antusias dengan pembicaraan itu sementara yang dibicarakan selalu memasang tampang masam andalannya.

Usai makan, Izuku membantu Mitsuki dan Inko untuk berberes. Membawa peralatan makan yang kotor ke wastafel.

"Izuku, simpan saja dulu. Biar bibi yang mencucinya nanti," ujar Mitsuki saat membersihkan meja makan.

Izuku tersenyum. "Tidak apa-apa, bi. Biar aku membantu untuk membersihkannya."

"Benar, Mitsuki. Biarkan saja Izuku membantu," timpal Inko yang sudah selesai berberes.

Mitsuki menghembuskan nafas. "Ah padahal kau tamu kami disini. Tapi malah dibuat repot."

"Jangan anggap dia tamu, wanita tua," ucap Katsuki yang baru datang, membuat ketiga orang yang berada di dapur menoleh. "Memangnya sudah berapa lama kita saling mengenal? Kalau dia bilang ingin membantu, biarkan saja dia. Bukankah selama ini kau menganggapnya seperti anakmu sendiri? Bahkan kau bersikap sangat baik kepadanya dibanding anakmu sendiri."

Mitsuki berdecak dan melemparkan lap meja yang ada di tangannya tepat ke wajah Katsuki. "Hahahaha... Kau benar juga. Jelas aku bersikap lebih baik padanya karena dia anak yang manis! Tidak seperti seseorang yang bahkan tidak bisa memanggil ibu dan ayahnya dengan benar! Ya sudah kalau begitu, Izuku mohon bantuannya ya~ KATSUKI, BANTU IZUKU MENCUCI PIRING!" Mitsuki berjalan pergi meninggalkan dapur bersama Inko.

"Serahkan padaku, bi!"

"WANITA TUA SIALAN! APA-APAAN INI?!" Katsuki menjauhkan lap dari wajahnya dan melemparnya ke sembarang arah.

"K-Kacchan!"

Katsuki menoleh dan menemukan jika lap itu sudah mendarat tepat diatas kepala Izuku. Dia terdiam sejenak kemudian tertawa terbahak-bahak karena merasa sangat lucu. Sementara yang ditertawakan tampak cemberut.

"Kacchan!" Izuku menurunkan lap dari kepalanya dan menaruhnya di pinggir wastafel.

Katsuki berjalan mendekat. "Maaf, itu tidak disengaja," ucapnya masih tertawa.

Izuku mengembungkan pipinya. "Aku harus mencuci rambutku lagi," keluhnya.

Katsuki bersandar pada pinggiran wastafel dan memperhatikan Izuku yang tengah mengusak rambutnya sendiri. Tangannya kemudian terulur dan membantu Izuku untuk membersihkan rambutnya dari noda yang ditinggalkan lap meja.

Gerakan itu mengejutkan Izuku. "K-Kacchan..." Katsuki membalas dengan gumaman. "S-sudah tidak apa-apa, nanti aku juga akan mencucinya. Sekarang lebih baik kita segera membersihkan piring-piring kotor ini."

Katsuki menghentikan gerakan tangannya. Sejujurnya dia tidak ingin berhenti menyentuh rambut Izuku, karena sejak dulu dia sangat suka saat tangannya menyentuh rambut hijau yang lembut itu. Namun dia harus menghentikannya saat si pemilik surai hijau itu memintanya.

"Baiklah," sahutnya kemudian dia pergi untuk mengambil apron dan menyerahkannya pada Izuku. "Pakailah agar airnya tidak mengenai bajumu."

Izuku menatap apron yang disodorkan padanya. "Lalu bagaimana dengan Kacchan?"

Katsuki berdecak. "Aku hanya membantu mengelap piring yang sudah dicuci, tidak akan terkena banyak cipratan air."

"Baiklah kalau begitu. Terimakasih, Kacchan." Izuku tersenyum lembut.

Katsuki menanggapinya dengan gumaman, berusaha menetralkan detak jantungnya yang tak normal.

Keduanya pun segera memulai sesi mencuci piring. Izuku yang mencuci dan Katsuki yang mengelap piring-piring yang sudah dibersihkan.

Bertemu Kembali [ BakuDeku ] ✔Where stories live. Discover now