Taksi yang ditumpanginya telah berhenti di area tempat tinggalnya. Krystal segera membayar taksi itu dan keluar. Ia melangkah menuju mini market di bawah gedung apartment-nya.

Krystal mengambil beberapa bahan makanan dan makanan jadi, lalu beberapa keperluan lainnya. Ia keluar dari sana dan berjalan menuju lift. Namun langkahnya terhenti dan ia berdiri di dekat lift.

"Keluarlah," ucap Krystal.

Seorang pria dengan kaos hitam dan celana pendek keluar dari balik dinding dan berjalan mendekatinya.

"Anda butuh sesuatu Nona?" tanya pria itu.

"Ambillah, bagi dengan temanmu," ucap Krystal menyerahkan sekantung belanjaan yang ia beli tadi.

"Ini untuk kami?" pria itu bertanya dengan ragu.

Krystal mengangguk. "Aku tidak tau kalian tinggal di mana, setiap hari menjagaku siang dan malam, entah kalian ada waktu untuk makan atau tidak, jadi ambillah ini, anggap saja sebagai ucapan terima kasih dariku," ucap Krystal tegas.

Pria itu sedikit melebarkan matanya sebelum menerima sekantung belanjaan yang dibelikan Krystal.

"Terima kasih Nona," ucap pria itu.

"Kembalilah bekerja, malam ini aku tidak akan kemana-mana, kalian bisa beristirahat," balas Krystal lalu segera memasuki lift.

Pria itu menunduk dan mengawasi Krystal sampai gadis itu sudah hilang dibalik lift.

***

Krystal membolak balik majalah dengan perlahan. Majalah bisnis yang memuat beberapa pebisnis dunia. Jika biasanya dalam cerita atau novel yang menjadi pebisnis kaya adalah pria matang yang masih muda, maka Krystal akan membantahnya di sini. Tentu saja karena yang banyak menghiasi majalah bisnis di sini adalah orang-orang tua.

Sebut saja paman kesayangannya, Matthew Anthonio Howard yang berusia 53 tahun sebagai pebisnis paling berpengaruh di Inggris saat ini. Lalu pengusaha kaya asal Amerika, Dexter Nathaniel Orlando yang menguasai kerajaan bisnis di benua Amerika, tentu saja usianya juga sudah tua sekitar 55 tahun. Oh jangan lupakan paman tua bodoh yang sangat disayanginya, Alexander Xavier Ritzie pemegang R&Z Corp asal Swedia yang seusia dengan ayahnya, 57 tahun. Dari semua pebisnis di atas tidak ada satupun yang masih muda dan seusia dengannya.

Krystal mendecih malas melihat majalah itu. Banyak orang yang bilang kalau ingin mencari pria berkualitas maka lihat saja majalah bisnis. Memang pria-pria ini adalah pria berkualitas, namun mereka semua sudah tua dan telah menikah. Krystal sudah melihat sekilas foto-foto pebisnis lainnya yang tidak jauh berbeda dengan 3 orang yang disebutkan tadi. Bahkan ada yang rambutnya sudah putih semua dengan wajah penuh keriput. Beberapa yang masih muda terlihat tidak sesuai dengan seleranya, ada yang terlalu kurus sehingga tulang pipinya begitu menonjol. Ada juga yang terlalu gemuk menandakan dia hidup dengan makmur dan bahagia.

Krystal bukannya menilai seseorang dari segi fisik, tapi ia menyukai seorang pria yang bisa menjaga tubuhnya sendiri. Melihat foto ayahnya saat masih muda, tak dapat dipungkiri kalau gadis itu telah jatuh cinta dan menjadikan ayahnya sebagai patokannya dalam mencari jodohnya.

Krystal adalah gadis normal. Seperti kebanyakan gadis lain, ia menginginkan pria dengan tubuh ideal dan bentuk yang menggiurkan. Memang ia sedang melihat-lihat dan mencari sosok pria yang mungkin bisa saja bisa dijadikan sebagai miliknya. Ya dia sedang mencari jodoh.

Sebenarnya Krystal sudah mulai mencari pria yang mungkin saja bisa mewarnai hidupnya sejak 2 tahun lalu. Namun sampai sekarang ia masih belum menemukan pria yang ia cari. Ya, jika hanya menginginkan pria dengan bentuk tubuh sempurna maka ia bisa menemukannya di gymnasium atau pusat kebugaran di mana saja. Tapi siapa yang bisa menjamin mereka semua pria berkualitas?. Sebagai bentuk usahanya, Krystal sudah melakukan olahraga rutin di pusat kebugaran selama satu kali dalam seminggu. Ia memang bertemu banyak pria gagah di sana, tapi hampir semua yang ia temui bukan pria berkualitas. Seperti misalnya saja pria yang menyukai sesamanya.

The Owner of The Psychopath (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang