1.6 - Pakar cinta

204 117 440
                                    

Budayakan vote sebelum membaca.
Bacanya pelan-pelan aja shay jgn buru-buru

Happy reading🌹

“Jadi mau, kan?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Jadi mau, kan?”

“Ma-mau apa?”

“Jadi pacar gue.”

Sahara mengerjapkan matanya berkali-kali, berpikir apa yang terjadi hanyalah mimpi. Namun saat tangan kekar itu menyentuh jemarinya dengan hati-hati, Sahara sadar, bahwa segalanya sungguh nyata terjadi.

“Ra?” panggil Lintang karena tak kunjung mendapat jawaban.

“Hng, anu itu... Mas Linlin serius?”

“Duarius, Ra. Gue udah sering ngasih kode loh, Ra. Tapi lo nggak peka-peka.”

Sebenarnya, Sahara sudah menangkap berbagai sinyal yang Lintang berikan. Tapi hatinya selalu saja menyangkal.

Contohnya seperti hari itu, ketika Lintang berkata, “Gue boleh minta satu hal nggak, Ra?

Alis Sahara berkerut bingung. “Minta apa?”

Sudut bibirnya melengkungkan sebuah senyuman saat berkata, “hati lo.

...

Butuh seperkian detik hingga Sahara menyadari.

HAH?!

Pekikan Sahara berhasil mencuri perhatian orang sekitar, sebab pengunjung kafe malam itu cukup ramai. Lintang sontak membulatkan mata, tersenyum rikuh pada beberapa pelanggan, sementara Sahara menetralkan wajahnya seolah tak terjadi apa-apa.

Minta hati tuh maksudnya lo mau jual hati gue?

Nggak gitu—”

“Dih, kok serem...”Sahara bergidik ngeri.

Lintang terlihat nelangsa, karena lagi-lagi, gadis itu tidak peka.

Mas Linlin, hati gue tuh cuma satu. Kalo mau ngejual organ tubuh, nih ginjal gue aja nih ada dua.

Lintang speechless sungguhan.

Mengingat hal itu membuat Lintang kembali merana. Entah bagaimana caranya agar bisa meyakinkan Sahara. Bahwa apa yang dia utarakan bukan hanya bualan belaka.

“Sahara, apa tampang gue kali ini keliatan main-main?”

Sahara menggeleng dengan wajah ragu. Dia menarik pelan tangannya dari genggaman Lintang. Pemuda itu hanya terkekeh geli, berusaha memaklumi.

“Mungkin terdengar menggelikan, tapi serius, gue sayang sama lo, Ra. Dari awal kita ketemu, gue yakin kalo lo beda dari yang lain.”

Mendengar hal itu, tanpa sadar pipi Sahara bersemu.

Perfect Things (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang