"Bawa masuk Na, ga baik maghrib-maghrib gini anak kecil di luar," ucap Mama Karina.

"Aku masuk dulu ya Ma, Mama juga masuk jangan capek-capek," pamit Reina. Mama Karina mengangguk.

Saat masuk ke dalam rumah ekor mata Reina melihat Davero dari arah dapur.

"Papa bawa apa tu?" tanya Davin saat melihat Davero membawa minuman kaleng di tangannya.

"Minuman," jawab Davero menyesapnya sedikit lalu mendudukkan dirinya di sofa ruang tengah.

"Davin au!" ucap Davin bersemangat.

"No! Davin makan es krim aja ya, Mama ambilin," ucap Reina menaruh Davin di samping Davero.

Davin beringsut turun dari sofa kerena melihat jajaran toples berisi ikan di meja.

"Davin suka?" tanya Davero melihat binar dari mata Davin.

Davin mengangguk semangat.

"Besok Papa beliin ikan yang besar-besar, tapi jangan bilang Mama," bisik Davero pada Davin.

"Waaa, yang benel?" tanya Davin menoleh pada Davero. Tak luput suaranya juga ia kecilkan.

"Rahasia jadi jangan bilang siapa-siapa," bisik Davero lagi.

Davin mengangguk menurut, "Lahasia? Davin cuka lahasia!" pekiknya tertahan.

"Hayoo, ngomongin Mama ya?" tanya Reina penuh selidik. Tangannya membawa dua bungkus es krim. Satu untuk Davin dan satu lagi untuk dirinya sendiri.

"Es klim!" girang Davin beranjak dari duduknya.

"Nih," Reina memberikan satu es krim yang sudah ia buka bungkusnya.

"Makasi Mama," ucap Davin mulai melahap es krimnya.

"Sama-sama sayang," balas Reina.

"Hati-hati makannya, jangan kena baju." lanjutnya.

"Wahhh cucu Nenek udah makan es krim, Nenek di beliin nggak?" ucap Mama Karina saat melewati mereka bertiga.

Davin menoleh mendengar suara Neneknya, tapi setelah mendengar pertanyaan Mama Karina ia langsung menoleh pada Reina.

"Es klim uat enek ada ndak Ma?" tanya Davin bibir mungilnya sudah belepotan dengan coklat.

Reina mengangguk, "Ada sayang," ucap Reina lembut.

"Tenang enek Davin macih unya es klim uat enek," lanjut Davin kembali menoleh menatap Mama Karina.

Semua terkekeh mendengar ucapan Davin. Jelas-jelas tadi Mama Karina juga mendengar ucapan Reina. Tapi dengan lucu balita itu masih meneruskannya pada sang Nenek.

"Yaudah nanti nenek minta ya," ucap Mama Karina kemudian melenggang ke kamarnya.

Karena bosan Davero mengeluarkan ponsel yang ada di sakunya. Ia memainkan sebuah game online.

"Papaa," panggil Davin.

"Hmm," sahut Davero.

"Paa,"

THE WAY [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora