Part 33 ☘️

50 13 56
                                    

"Jika terlalu lelah menggenggam,mengapa memaksa untuk menggenggam lebih lama?"

Heppy Reading

Jangan lupa vote dan comennya

Tok tok

"Nay,"

Suara ketukan pintu terdengar membangunkan Kanaya yang telah terlelap.Kanaya membuka matanya mendengar seseorang memanggil namanya berulang kali.Pelakunya adalah Kayra,Kayra khawatir dengan Kanaya sehingga tengah malam saat Laras terlelap ia mengggambil kunci gudang.

Kayra membuka pintu gudang dan langsung masuk kedalamnya.Ia prihatin melihat kondisi adiknya yang mengenaskan.Kayra ikut terduduk di dekat Kanaya."Maaf aku gak bisa jadi kakak yang baik,"

Kanaya menggeleng keras."Kakak adalah yang terbaik yang aku punya,"bela Kanaya

"Kamu pasti kedinginan."Kemudian
Kayra menyelimuti Kanaya dengan selimut yang dibawa di tangannya.

Kanaya tersenyum simpul."Makasih ka,"

"Kamu udah makan?"tanya Kayra dijawab Kanaya dengan anggukan tetapi itu hanya kebohongan ia bahkan belum makan apapun malam ini.

Kruyuk kruyuk

Kanaya memegangi perutnya yg berbunyi karena memang sebenarnya dirinya lapar.Memang mulut bisa bohong tapi perut tidak bisa bohong.

"Makan apa? makan angin,"gurau Kayra terkekeh.

"Iya belum hehe,"balas Kanaya dengan cengiran kudanya

Kayra berdecak sebal."Dasar,"cibir Kayra melihat kelakuan adiknya yang slalu berpura-pura."Yaudah aku ambilin dulu."Kayra beranjak berdiri untuk mengambilkan makanan untuk Kanaya.

Kanaya bersyukur kepada tuhan memiliki kakak seperti Kayra yang masih bersamanya bahkan setelah tau kebenaran tentang dirinnya.

Setelah beberapa waktu menunggu Kayra dengan langkah hati-hati agar tidak ketahuan mamahnya masuk ke gudang membawa makanan dan minuman kemudian meletakannya di depan Kanaya.

"Buka mulut aaa...,"ucap Kayra menyendokan nasi ke dalam mulut Kanaya.

Kanaya terus menggeleng menolak permintaan Kayra untuk menyuapinya."Gak kak aku bukan anak kecil,aku bisa makan sendiri,"balas Kanaya sewot lalu mengambil sendoknya memakan makanannya sendiri.

Kayra mengelap bekas air mata yang ada di pipi mulus Kanaya dengan ibu jarinya."Kalau udah besar kenapa masih nangis kayak anak kecil,"

"Aku gak nangis tau cuman kelilipan aja,"elak Kanaya

"Bohong,"cibir Kayra."Kakak tau kamu emang dari kecil kamu emang suka bohong,"tutur Kayra

Kanaya hanya menyengir kuda."Hehe bukan bohong cuman gak jujur aja,"elak Kanaya

"Ya sama aja Nay,"

Setelah itu Kanaya merasa pusing lalu menyadarkan kepalanya di bahu Kayra."Kak,"panggil Kanaya

Kayra melirik Kanaya sebentar.''Kenapa?"

Kanaya(On Going)Where stories live. Discover now