Part 22 ☘️

89 18 32
                                    

Kita itu terlalu mementingkan ego sampai kita bisa membohongi perasaan kita sendiri.

Heppy reading

Kanaya mulai tersadar memperhatikan sekelilingnya.Ia memegang memegangi kepalanya yg masih terasa pusing. Dimana dia sekarang?

Terakhir yg di ingatnya Kanaya sedang berada di halte.Sekarang yang ia lihat Farel dan seorang dokter perempuan sedang berbicara.Kanaya mencoba duduk dari baringannya mendengarkan apa yg dikatakan dokter itu.

''Lo udah sadar?"tanya Farel

Kanaya hanya tertawa pelan."Lo gak lihat gue udah bangun,"ujar Kanaya.

"Jadi dok teman saya sakit apa?"tanya Farel penasaran

"Dok plis jangan cerita sama dia,"pinta Kanaya memohon agar tidak memberitahukan penyakitnya buat Farel.

Dokter bernama Nina itu membaca melirik Kanaya yg terduduk di brankar."Kamu gak capek sembunyiin ini terus dari semua orang,saya tau kamu kuat Nay,tapi kamu juga butuh dukungan dari orang sekitarmu,"tutur Dokter Nina menesehati

"Buat apa? Saya gak mau dikasihanin mereka!"tegas Kanaya menatap sinis Dokter Nina.

Farel binggung dengan arah pembicaraan mereka kenapa Kanaya dan dokter itu seperti sudah mengenal."Plis jawab dok dia sakit apa?"

Dokter Nina mengganguk."Teman kamu terkena kanker otak dan dia sekarang memasuki stadium akhir."ujar Nina lalu ia menghela nafas kasar." kemungkinan umurnya tidak lama lagi,"lanjutnya Nina

Deg

Farel terkejut selama ini Kanaya sehat-sehat saja tidak mungkin mempunyai penyakit yg mematikan seperti itu.Farel benar-benar tidak mempercyai hal itu.

Kanaya hanya diam.Ia hanya pasrah apa yg di sembunyikan dirinya ketahuan hari ini.           bahkan mamahnya dan Kayra tidak mengetahui itu.Sementara Farel merasa sangat terkejut  atas penuturan dokter itu."Gak mungkin,dokter gak bohong kan?''

Nina menggeleng.''Buat apa sih saya bohong,"jawab Nina

"Apa ada cara untuk menyembuhkannya dok?"tanya Farel serius menginginkan kesembuhan Kanaya

Nina menghela nafas gusar.''Bisa dengan cara oprasi tapi oprasi itu beresiko tinggi,"jawab Nina

Kanaya menatap tajam Farel dan Niba."Saya gak mau oprasi!!''tegas Kanaya

"Nay!"

***

Setelah pemeriksaan Kanaya berjalan tergeasa-gesa di koridor rumah sakit hendak pergi dan Farel mengejar Kanaya.Langkah Kanaya terhenti saat Farel memegangi tangan Kanaya.

''Apaan sih lo? Udah deh gak usah pura-pura lo seneng kan lihat keaadaan gue!"bentak Kanaya."Ketawain nasib gue Rel,"

Farel tidak tahu respon Kanaya akan seperti ini. Tanpa aba-aba ia langsung mendekat dan memeluk tubuh Kanaya.Kanaya merasa terkejut atas tindakan Farel hanya pasrah dipeluknya.Tidak bisa dipungkiri Kanaya merasa nyaman dipeluk oleh Farel.Tapi ia membuang jauh-jauh pikiran itu.

"Lo yg apaan,gue kaya gini karena gue peduli sama lo bodoh!''jawab Farel.

Kanaya memberontak bergerak melepaskan diri dari Farel dan mendorong tubuhnya Farel agar menjauh darinya. ''Lo bukan peduli tapi lo itu cuman kasihan,gue tau itu!! tegas Kanaya melangkah pergi

Farel mengangkat kepalanya menatap Kanaya tajam.''Setau apa sih lo? Apa lo tau bahwa gue cinta sama lo Nay!"Teriak Farel

Deg

Kanaya(On Going)Where stories live. Discover now