Epilog

6.9K 341 52
                                    

Masa udah baca sampe sini kalian gak follow akun Wattpad-ku sama sekali?

____________________

"TIDAKKKK!!"

"Hey! Hey! Sayang ada apa?" Cassey segera menoleh pada Alden yang berada disampingnya Cassey memeluk erat perut kotak-kotak Alden dengan erat.

"Mimpi buruk mhh?" Tanya Alden berusaha menenangkan Cassey sambil mengelus punggung telanjang wanita itu.

Cassey mengangguk dengan isak tangis kecilnya, wanita itu mendongak menatap wajah suminya yang tampan dari bawah. Cassey sesengukan meninggat mimpi yang seperti nyata itu.

"Hiks! A-aku bermimpi kau meninggalkanku dan aku bermimpi bahwa anak kita meninggal. Dimimpi itu juga terlihat bagaimana sedihnya kisah dua orang gadis yang bertemu dengan seseorang entah aku tidak tau siapa itu." Gumam Cassey sambil terus memeluk perut Alden yang semakin mengeras.

"Lalu apa yang terjadi? Siapa pria yang bersama dua gadis itu? Anak? Kita?" Alden bertanya dengan kekehan kecil dibibirnya.

"A-aku tidak tau terakhir kali aku melihat itu sepertinya aku menangis seperti orang gila. Ada banyak pria didalam mimpiku itu tapi aku tidak tau mereka siapa, intinya mereka temanmu atau kerabat aku lupa juga."

Alden mengangguk, "Lalu anak bagaimana?" Cassey menatap Alden yang sedang tersenyum jahil.

"Namanya Dafa, wajahnya lucu. Persis seperti dirimu. Oh ya aku juga bermimpi bahwa kita masih sekolah dibangku SMA. Aku juga bermimpi jika didalam mimpi itu kau menjadi seorang Psikopat hiks yang kejam." Alden kembali terkekeh mendengar penuturan istrinya itu.

"SMA kita sudah lima tahun yang lalu ingat? Kita menikah tiga tahun yang lalu, hey! Itu hanya mimpi tapi kenapa mimpimu begitu jahat ya bagaimana bisa aku menjadi seorang psikopat haha." ucap Alden dan Cassey mengangguk.

"Ya aku juga tidak tau tapi wajahmu memang cocok menjadi psikopat, Apa mimpiku itu pertanda?" Cassey mulai terbangun duduk.

"Pertanda apa hm?"

"Bahwa kita sebentar lagi akan dikaruniai seorang anak," cicit Cassey dengan pelan namun masih bisa didengar oleh Alden.

"Mungkin saja begitu, namun aku sangat bersyukut jika keajaiban itu terjadi." Cassey sesengukan kembali membuat Alden seketika kaget dan cemas.

"Ada apa hey?"

"Hiks! Maaf Alden aku belum bisa memberimu keturunan padahal ini sudah ketiga tahunnya kita menikah," tutur Cassey dengan serak.

"Jangan seperti itu, ini bukan salahmu Tuhan masih belum mepercayakannya pada kita." Alden memeluk kepala Cassey dan menciumi surai cokelat itu dengan sayang.

"I love you honey,"

"I love you to Alden."

Mereka tertawa bersama dengan kening yang saling menyatu, Alden mendekatkan bibirnya pada bibir Cassey dan melumat penuh kasih sayang bibir Cassey yang menjadi candunya selama ini.

"Aku ingin kau melupakan mimpi buruk itu," Cassey mengerutkan keningnya tanda tidak mengerti.

"Akhhh! Al-dennhh!" Cassey kaget saat tiba-tiba Alden menyerangnya dengan cumbuan ganas dilehernya dengan tangannya yang tidak tinggal diam menjelajah dada Cassey.

Pagi itu adalah pagi yang dingin namun tidak bagi kedua pasangan suami istri yang bergelut panas didalam kamar, bahkan cuaca dingin tak mampu membuat gairah panas cinta mereka sirna.

___________________

"Sudah selesai honey?" Cassey mengangguk lalu kembali menatap dirinya dipantulan cermin, dirinya memakai dres berwarna tosca dengan hiasan rambut yag tertata rapi tak lupakan juga sedikit polesan make up diwajahnya, yang membuat Cassey begitu berkesima dan tampak natural.

Be Mine (END)Where stories live. Discover now