Part 25

4.2K 354 28
                                    


"What the fuck! Bagaimana mereka tau keberadaan kita secepat ini! Bahkan waktu ini kurang dari dua jam! Sialan! Cepat ambil senjata api paling mematikan! Tembak mereka hingga mati!" Xinder menuruti ucapan Tiger lalu berlari keluar menuju suatu bangunan yang khusus tempat senjata mereka.

Dor!

Dor!

Dor!

"Keluar kau Tiger sialan! Pasukanmu tidak akan bisa melawan kami! Keluar kau Tiger!" Suara Alden terdengar diseluruh penjuru bangunan tua itu, yang bisa disebut markas Tiger dan pasukannya.

"Fiuhhhh, kau tidak bisa berlari sekarang keujung dunia pun kau tidak akan bisa kabur dariku. L.a.g.i."

"And,"

Dor!!

"Arghhhh!! SIALAN KAU ALDEN!!"

Tiger jatuh tersungkur saat tembakan Alden tepat mengenai betisnya, tapi yang namanya Tiger ia tidak akan putus asa, ia tetap berusaha berjalan kearah pintu darurat agar bisa melarikan diri dengan mobilnya, Tiger berusaha sekuat tenaga agar Alden tidak menangkapnya.

"Sialan! Sepertinya ada penghianat disini!" Batin Tiger menjerit marah.

Tcap!

"AARGHHH!! ARGHHHHHH!"

Tcap!

Alden terus saja menancapkan belati kesayangannya dipaha kanan dan kiri Tiger, memutar-mutar benda tajam itu lalu menariknya sehingga sang empu menjerit kesakitan tak tertahan, Alden kemurian menarik rambut Tiger dan langsung membuahkan pukulan maut pada wajah itu, Alden memukulnya tanpa ampun seperti orang kesetanan.

Tiger lemas tak berdaya hindung dan wajahnya sudah hampir tak berbentuk karena Alden yang memukulnya secara membabi buta.

Cuih!

Cuih!

Cuih!

Alden meludahi wajah Tiger tiga kali, ia ingin sekali rasanya menusuk leher, mata, merobek mulut itu dengan tangan-nya saat ini juga. Namun Alden tidak ingin buru-buru ia akan menyiksa, menjadikan kehidupan Tiger seperti dineraka dan pada saat itulah Alden datang menjadi malaikat pencabut nyawanya.

"Hahahaaaha, A-alden yang sekarang sangat t-tergila-gila ya dengan seorang gadis?" Di keadaannya sekarang Tiger bukannya mengalah dan mengakui kesalahannya ia malah membuat Alden semakin geram.

Alden mengeraskan rahangnya dan bersiap akan meninju kembali wajah Tiger, namun Shaga tiba-tiba datang dari arah belakang dan menghentikan tangan itu.

"Apa yang kau lakukan bung? Tunggu, jangan habisi dia. Biarkan dia hidup, siksa dia layaknya dineraka pastikan disisa-sisa hidupnya ia akan mendapatkan sakit yang amat sakit." Desis Shaga tajam menatap Tiger yang tak berdaya dilantai.

Alden geram ia memang menuruti perkataa Shaga tapi sebelum ia pergi Alden menginjak tangan dan paha bolong Tiger, lalu tersenyum miring dengan wajah tampannya itu.

"You lose." Ucapnya dengan penuh penekanan.

Shaga menepuk pundak Alden ia tau bagaimana rasanya diposisi Alden, Shaga memerintahkan bawahannya untuk menyeret tubuh Tiger dan ia akan membuat pelajaran pada pria itu sebelum Tiger.

"Ck. Kau sangat menyedihkan Tiger." Shaga terkekeh pelan lalu melenggang pergi, dan anak buahnya sudah menyeret Tiger dari gedung itu.

Dengan keadaan yang sulit diartikan Tiger menatap bahu tegap Shaga yang berjalan menjauh, ia mengepalkan tangan-nya kuat tersirat rasa kebencian dihatinya untuk manusia bernama Alden Alexsander Ricolas dan Shaga Erlion.

Be Mine (END)Where stories live. Discover now