Part 2

13K 941 107
                                    

WARNING! ADA ADEGAN PEMBUNUHAN YANG SADIS! JIKA TIDAK KUAT JANGAN DIBACA, OKE?!

Cerita ini bertema luar ya, jadi jangan heran kata-katanya yang ada disana, beda sama kaya kita.

Jangan lupa vote, komen dan share ya! Terimakasih;)

Cerita ini untuk dibaca, dinikmati. Bukan untuk ditulis ulang, paham? Ya siapa tau aja kan. Ekhem abaikan mari membaca!

Happy reading!


***

"Aku lebih suka bermain memotong tanganmu yang berani menampar pipi indah gadisku, dan mata ini akan ku tembak karena telah memandang sinis gadisku."

Cassey masuk kedalam rumah tanpa mendengar teriakan mommy-nya yang sedari tadi memanggilnya Caasey membanting pintu kamarnya dengan keras, melemparkan tas dan kunci mobilnya kearah sofa dan terakhir, menghempaskan dirinya diatas kasur Queen size miliknya.

Cassey menghela napas panjang, ia menatap langit-langit kamarnya dengan sendu. Sekaranh yang dipikirannya bagaimana tadi Alden menghajar Elena seperti itu? Setau Cassey Alden adalah orang pendiam yang tidak pernah mau bermasalah dengan siapa pun, dan itu menjadi poin bagi para betina. Apalagi ketampanannya yang sangat ah! entahlah Cassey setres, ia berdiri berjalan menuju lemari kacanya dan mengambil pejamas miliknya.

Cassey membuka seragam sekolahnya dan melempar asal seragan itu dan langsung menggulung dirinya kedalam selimut tebal, Cassey memenjamkan matanya tapi lagi-lagi wajah Alden ketika marah tadi menghantuinya.

"Sial! Arghhh! Aku kesal!" Cassey melempar lampu tidur hingga pecah berkeping-keping dilantai.

"Sayang! Buka! Ini mommy! Kau kenapa sayang?! Buka jangan bikin aku khawatir padamu! Bukalah!" Cindy menggedor kamar milik Cassey.

"No mom! Sebaiknya kau pergi! Aku ingin sendiri pergilah!" Nafas Cassey menggebu.

"Are you okay Cassey?" Tanya Cindy dengan nada cemas.

"No mom! I'm not okay! But go way!" Cindy menghela Nafas mendengar nada bicara putrinya, mungkin nanti Cindy akan berbicara pada Abraham suaminya.

Cassey menghela nafas panjang, berusaha memejamkan matanya. Tapi tetap saja hatinya tidak bisa tenang, bukan kah tadi itu kejadian memalukan sepanjang hidupnya? Sial. Cassey akan membalasnya nanti tunggu saja.

Tepat saat Cassey memejamkan matanya lagi bunyi notifikasi berturut-turut menggangunya lagi. Dengan kesal gadis itu mengambil ponselnya yang ada didalam tas, rupanya pesan dari kedua sahabatnya.

Drtt! Drttt! Drttt!

"Cassey! Apa kau baik-baik saja?! Wait! Jangan dijawab aku akan menyambungkan telfon-nya bersama Grace! Sebentar!" Cassey hanya mendengar tanpa mau membalas.

"Hallo! Cassey! Kau tak apa?! Kami mendengar kau di__" dengan cepat Cassey membalas, "Dipermalukan? Sudahlah lupakan moodku sekarang sangat buruk."

"Kalo begitu mari kita membuat moodmu kembali!" Ucap Grace disebrang sana dengan lantang.

"Ya! Mari kita berbelanja, makan, dan apapun yang kau mau! Grace dan aku yang akan membayarnya. Kau mau kan Caseey? Kumohonnnn!!" Cassey berpikir sejenak sebelum iya membalas dengan dehaman-nya.

Be Mine (END)Where stories live. Discover now