Part 29

3.9K 313 95
                                    


Jika mengingat masa dulu memang bisa dikatakan menyenangkan namun jika dilihat kedepan lagi semua itu hanya masa lalu.


______________

"Sudah diamlah Dion kau terlalu banyak bicara," ucap Leo dengan nada malas.

Kini Dion dan Leo tengah berada dikantin untuk makan malam sambil membahas hal penting namun bukan Dion namanya jika tidak mencairkan suasana karena dihadapan mereka juga terdapat Peter yang tengah duduk dengan wajah kakunya.

"Jadi sebenarnya apa yang telah terjadi?" Peter akhirnya membuka suara.

Leo mendengus malas lalu berkata, "Semua sudah terjadi, musuh dari Alden ingin membalas dendam namun naas ternyata Fiona juga termasuk dalam daftar hitamnya. Entah kenapa penjahat itu malah membuat Fiona sampai seperti ini." Leo bercerita dengan pandanga lurus menatap dinding bercat putih.

"Alden? Semua karena Alden?" Nada bicara Peter berubah menjadi terkejut dan emosi.

Leo menggeleng, "Tidak juga aku juga termasuk." Sedangkan Peter dan Dion saling tatap apa maksudnya?

Seakan mengerti dengan raut wajah Peter dan Dion akhirnya Leo memberi tau semua tentang balas dendam yang dilakukan Tiger dan Xinder, semua itu berkaitan dengan masalalu Alden dan Leo. Dan juga siapa dalang dibalik keberhasilan Tiger menculik Fiona dan Cassey.

"Sebenarnya dulu kami adalah tiga bersahabat, aku, Alden, dan Tiger. Namun karena Alden pergi untuk bergabung bersama kalian. Bersama Ayah angkat kalian itu Tiger murka, jadi selama bertahun-tahun kami bersahabat Alden tidak menganggap kami sebagai sahabatnya sedangkan Alden sendiri juga punya kehidupan tidak mungkin ia terus akan bersama kami, saat aku berusaha berbicara pada Tiger dia malah mengelak mengatakan jika aku dan Alden sama saja banjingannya. Mulai saat itu dimana Alden tidak ada aku tidak pernah lagi mau bertemu dengan Tiger dan memutuskan untuk pergi ke luar negeri. Tidak kusangka Tiger malah menyiksa Fiona," Leo menjelaskan dengan mata berkaca-kaca jika mengingat masa dulu memang bisa dikatakan menyenangkan namun jika dilihat kedepan lagi semua itu hanya masa lalu.

Dion dan Peter terkejut bukan main jadi mereka adalah sahabat dimasa lalunya? Tapi ada yang mengganjal dipikiran Peter bagaimana bisa jika Tiger dendam dengan Alden tapi malah menyiksa Fiona hingga sekarat? Namun Cassey tidak separah Fiona hingga janin yang dikandungnya gugur.

"Tapi ada yang sedikit mengganjal," kini Dion yang berbicara dan diangguki oleh Peter, Leo hanya mengerutkan keningnya.

"Jika Tiger dendam pada Alden karena pergi meninggalkan kalian kenapa malah Fiona yang disiksa hingga sekarat?" Peter menatap lekat pada Leo yang mulai menciut entah kenapa.

"Karena sebenarnya Tige____"

"PERMISI! UNTUK KELUARGA DARI PASIEN BERNAMA FIONA AMALIA GERHIONER UNTUK SEGERA KERUANGAN KARENA DETAK JANTUNH PASIEN BERHENTI!" Teriak salah satu suster dengan keringat bercucuran lalu kembali berlari dengan tergesa-gesa menuju ruangan Fiona.

Peter, Dion, dan Leo juga sama terkejut dan paniknya mereka dengan brutal berlari menuju ruangan Fiona.

Leo melemas seketika, kakinya lemas seperti jelly saat melihat adik satu-satunya sedang dibantu oleh Defibrilator adalah sebuah alat medis yang dapat menganalisis irama jantung secara otomatis dan memberikan kejutan listrik untuk mengembalikan irama jantung jika dibutuhkan. Alat ini berfungsi untuk menolong orang yang mengalami henti jantung. Dokter dengan para suster panik ketika sudah melakukan kejutan itu dalam lima kali namun tidak ada tanda-tanda bahwa jantung pasien kembali berdetak.

Leo sudah menangis sejadi-jadinya saat melihat dokter dan suster saling pandang dan menggelengkan kepalanya tanda menyerah, tidak! Leo tidak akan biarkan adik perempuannya tiada. Hanya Fiona satu-satunya wanita tercinta dalam hidupnya, satu-satunya berlian dalam hatinya ibunya sudah tiada Leo tidak ingin juga kehilangan adik kecilnya itu.

Be Mine (END)Where stories live. Discover now