Part 27

3.9K 342 6
                                    

"Tidak! Lepaskan aku! Pergii!! Pergi DION PERGI!!!" jerit frustasi terdengar dari mulut wanita itu, ia menangis dibahu Dion seraya memukul-mukul dada pria yang mendekapnya itu.

"Jangan seperti ini Vio! Sadar!"

"Hiks! Harus apa aku sekarang??!! Bayiku sudah mati Dion!!" Viona terus saja menukul dada Dion dengan menggebu-gebu merasa iba Dion pun mengambil tangan Viona dan memeluk tubuh ringkih itu dengan erat.

"Ssstttt!! Diamlah Vio! Tenanglah tenang! Jangan menangis aku ada disini," Dion menangis juga hatinya bagai teriris melihat wanita yang begitu ia cintai lemah rapuh seperti ini.

Dion menggeram marah dalam hatinya cukup sudah penderitaab yang Viona rasakan ia tidak mau wanita yang ia kasihi tersakiti lagi dan lagi.  Cukup sudah sampai disini biar nanti Dion yang akan membalas semuanya.

_____________________

Alden membuka bungkus rokoknya lalu menyalakan pelatik rokok, ia sedang berada dimansion miliknya dan Shaga meninggalkan Cassey dengan keadaan mengenaskan. Bukan Alden tega hanya saja itu adalah bentuk peringatan darinya.

Alden tersenyum sumbang saat mengetahui bagaimana bencinya Cassey padanya setelah ini, tidak sudah mulai kemarin malam saat dirinya menyiksa dan menyetubuhi Cassey secara kasar.

"Ada apa dengan mu bung?" Shaga yang tiba langsung mendudukan bokongnya pada soffa.

"Setelah semua yang telah si brengsek itu lakukan kau tanya aku kenapa?" Shaga mengerutkan keningnya tangannya terulur menyalakan rokok yang ia pegang.

"Kau menyiksa Cassey?" Tanya Shaga curiga.

Alden melirik sekilah Shaga lalu mengangguk, "Sedikit." Help! Sedikit apanya? Ck! Jangan lupakan Alden yang memang seorang psikopat! Jadi menyayat pipi wanitanya malah berkata 'sedikit?' crazy?

"Kau gila? Bagaimana mungkin aku percaya dengan kata sedikit itu?" Shaga menatap Alden dengan senyum miringnya.

"Meskipun aku meledakan pesawat itu, meskipun aku marah karena gadis ku, salah. Wanitaku ingin kabur dariku tapi setetes darah pun tak kubiarkan mengalir dari tubuhnya." Ucap Shaga serius.

"Aku hanya bermain-main."

"Bermain-mainmu berbeda jerk. Jangan samakan bermain-main mu itu dengan para korbanmu."

Alden menggeram, "Siapa yang kau maksud? Aku tidak pernah melihat Cassey sebagai mangsaku." Tegas Alden dengan mata berkilat marah.

Niatnya menemui Shaga adalah bercerita tentang isi hatinya, namun Shaga malah memancing emosinya. Disini kalian memihak siapa? Shaga yang memang benar ucapannya atau Alden dengan ego-nya yang kuat bak batu.

"Tapi kau melakukannya bung." Ucap Shaga tak kalah sinisnya.

"Terserah kau saja, rasanya berbicara padamu percuma." Alden berdiri hendak meninggalkan Shaga, daripada ia terbawa emosi dan berakhir memukul wajah tampan Shaga.

"Hei ku peringatkan satu hal padamu, jangan bertindak jauh dan bodoh kau tidak tau bagaimana pemikiran Cassey ya walau kalian sudah menikah tapi kau juga tidak tau keseluruhan hidup wanitamu itu." Shaga menatap bahu tegap Alden yang tidak jadi pergi ia tertawa lalu berdiri dan menepuk pelan pundak sahabatnya itu.

"Jangan gegabah, siapa tau jika Cassey sakit hati dan merasa diperlakukan buruk olehmu ia memilih mengakhiri hidupnya. Hanya saran dariku," setelah itu Shaga mendahului Alden yang hanya diam membeku diambang pintu.

"ARRGHHHHHH!!! SIAL!!" Alden menjambak rambutnya dengan frustasi.

____________________

Cassey memeluk lututnya dengan air mata yang terus mengalir merembet kepipi-pipi, Cassey menggeleng cepat saat bayang-banyang Alden meyetubuhi serta menggores pipinya dengan seringai mengerikan.

"Kenapa seperti ini coba?" Aku harus pergi dari sini! Tidak bisa, tidak bisa!!! Aku tidak bisa membangun rumah tangga dengan seorang monster sepertinya!

Ceklek.

Cassey terperanjat saat ada yang membuka pintu ia memejamkan mata tidak ingin bertemu dengan pria itu, Cassey menggenggam seprei dengan sangat kuat tidak memperdulikan pergelangannya yang sakit karena borgol itu.

"Permisi Nonna ini sarapannya. Tuan besar memerintahkan Nonna untuk makan dan tidak boleh menolak, saya permisi Nonna." Cassey langsung menoleh kearah Maid yang sudah meninggalkan kamar itu, tunggu! Cassey baru ingat dia sekarang berada di Mansion pria gila itu dan bukan dirumahnya sendiri.

"Mommy, Daddy bantu aku." Lirih Cassey dengan air mata yang tak kunjung surut itu.

Sedangkan ditempat lain Grace kini menatap kolam renang yang langsung terlihat dari kamarnya sudah seminggu dia disini dan semua tetap sama tidak boleh keluar dari rumah terkutuk ini, bermain ponsel pun dilarang. Bersyukurnya Grace karena Shaga tidak melakukan hal-hal Buruk yang berlebihan kepadahanya karena alasan cinta apalagi terus?

Grace menghembuskan nafasnya gusar kenapa kini pikirannya melayang pada kedua sahabatnya itu? Ada apa dengan Viona dan Cassey batin Grace tidak pernah main-main dalam berkata, ia bisa merasakan sesuatu yang aneh dan yang pasti itu tidak baik.

"Oh Tuhan jantung ku berdetak cepat, sakit sekali rasanya." Grace terduduk sambil memegangi dadanya yang terasa ngilu.

"Grace aku data___ ADA APA DENGANMU HONEY!! HEYY!!!" Grace menoleh pada Shaga yang baru datanh seketika pandangan-nya berubah menjadi gelap dan hitam.

Cassey, Viona ada apa dengan kalian.

"RANGGA CEPAT PANGGIL DOKTER CARLOTE SEKARANG!!!"

__________________

Leo mengusap pelan surai legam adiknya itu, ia sudah tidak lagi menangis karena tenaganya sudah terkuras tadinya Leo ingin mencari mereka yang sudah menyakiti Viona namun tidak ada jejak sama sekali.

Ia duduk sambil menggenggam tangan adiknya itu, Leo merapalkan doa dalam hati agar Viona bisa memaafkan dirinya sendiri karena memang sedari tadi wanita itu menangis histeris menyalahkan dirinya sendiri dan itu membuat nyali serta jiwa Leo ciut seketika.

"Leo," Leo menoleh pada suaranya yang memanggilnya.

Disana seorang pria dengan penampilan acak-acakan berdiri dengan bunga serta buah-buahan bertengger ditangannya.

"Kau datang rupanya Peter."


Tbc.

Janji di part selanjutnya aku panjangin!!!

Gak bisa mikir sumpahhhhh karena ini menyangkut 3 orang sekaliguss plis otak ku emang harus dicuci dulu😭

Adakah yang punya saran tentang kisah selanjutnya Viona??? Plis buat Viona ini!!!

Be Mine (END)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ