20 - Meninggalkan Pesan Penasaran

362 51 25
                                    

Hay Gais!
Bantu Follow Wattpad ku dong!
Votte juga ya!!

Yups Cus langsung baca cerita Zera dan jangan lupa! Aku gak mau bosen ingetin kalian buat Votte!
BACA DOANG VOTTE KAGAK HUFT;(
•~•~•

Yups Cus langsung baca cerita Zera dan jangan lupa! Aku gak mau bosen ingetin kalian buat Votte!BACA DOANG VOTTE KAGAK HUFT;( •~•~•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•~•~•

Saat mendengar tentang Rayan, Rajendra segera pergi kerumah sakit tentunya sama Zunea.

Mereka berdua baru sampai, dari tempatnya Zunea bisa melihat didepan sana Laela sedang dipelototi dan ditunjuk-tunjuk sama Hanafi. Ada apaya?, tapi disana ada Raymon! Cowok itu menarik bahu Hanafi agar sahabatnya menjauh dari Laela.

Laela menangis, saat melihat Zunea tiba ia segera memeluknya.

"Gue gak nabrak Rayan!, Rayan yang nabrak mobil gue!" Kata Laela "coba lo pikir deh La! Gimana bisa manusia nabrak kendaraan yang lagi melaju! Rayan punya pikiran kali! Masa dia mau nabrakin diri sendiri!" Sentak Hanafi.

"Beneran! Gue beneran!" Bela Laela dengan tangisannya.

Sucipto mengacak rambutnya frustasi "diem deh lo! Semua orang pada khawatir lo berdua malah ribut? Biking aing tambah jangar!."
(Gue-pusing sekali)

Rajendra menatap Hanafi dengan pandangan dalam penuh arti, ikatan batin Rajendra dengan sahabatnya memang kuat.

Hanafi mengusap wajahnya "Ya Allah! Si Aa kenapa?" Seru Bi Karti! Asisten rumah tangga sekaligus orang yang menjaga Rayan sedari masih kecil, karena orang tuanya Rayan sangat sibuk bekerja.

"Bibi banyakin doa supaya Rayan gakpapa!" Kata Sucipto, Bi Karti mengangguk "atuh bibi mau telepon dulu Bapak sama Ibu ya! Tadi buru-buru jadi gak sempet kabarin" katanya lagi membuat Sucipto mengangguk.

Dokter baru saja keluar dari ruang operasi dengan jas serba hijau yang menempel ditubuhnya, dokter itu melepaskan masker dan Zunea baru sadar kalau rumah sakit ini milik keluarganya Laela saat melihat wajah dokter itu adalah Tomi! Ayah dari Laela.

"Papah!" Seru Laela! Semua orang yang ada dilorong rumah sakit itu menatap kearahnya, Tomi yang mengerti pun langsung mengusap bahu anaknya "teman kalian sudah melalui masa kritisnya! Sekarang dia sudah aman" kata Tomi.

"Tapi Rayan gakpapa kan dok?" Tanya Stefin, Tomi memejamkan matanya sebentar "sekarang iya! tapi kedepannya saya belum tahu!" jawab Tomi.

"Loh kok gitu?" Tanya Raymon, Tomi menggerakkan badannya kearah Raymon "ditemukan luka memar dibagian belakang kepala, leher kiri dan juga perut sebelah kanan. Dia mengalami luka yang amat serius, untung saja Laela cepat membawa Rayan kerumah sakit! Kalau tidak-" ucapan Tomi terpotong.

"Apa dok?" Tanya Meka, Tomi menghembuskan nafasnya "dia tidak akan selamat Nak!. Teman kalian sekarang belum bisa dijenguk!, dia tidak akan sadarkan diri selama beberapa waktu" tuturnya lagi.

Zera (Revisi)Where stories live. Discover now