18 - Masih Kalah Jauh

512 67 19
                                    

Hay Baby! Wkwk jangan lupa Vote wan-kawan ku⭐️
Votte dari kalian sangat berhaga loh
Jadi jangan pelit-pelit
•~•~•

Hay Baby! Wkwk jangan lupa Vote wan-kawan ku⭐️Votte dari kalian sangat berhaga lohJadi jangan pelit-pelit•~•~•

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

•~•~•

Rajendra bersiul sambil berjalan kearah kelasnya, dari kiri-kanan. Depan-belakang, tepatnya sepanjang koridor semua mata keranjang dari buaya-buaya betina menatap nya dengan decak kagum. Hal yang amat menjengkelkan, tentu saja! bukan Rajendra gak percaya diri!. Masalahnya, lebih ke seperti apaan sih nora banget!. Gue emang ganteng!, baru lihat cowok seganteng gue apa!.

Itu yang ada difikirannya "bos! Kali-kali senyum kek! Sapa-sapa cewek!" Tutur Rayan.

"Iyap! Jangan judes kayak bebek goreng" timpal Stefin.

Rajendra memutar bola matanya, Sucipto mengeluarkan beberapa cemilan dari kantung pelastik hitam yang sempat diberikan penggemarnya. Ide melintas di fikiran Rajendra, cowok itu merebut pelastik itu lalu ia pasangkan ke kepala.

Kepalanya masuk!, bayangin aja kupluk hitam yang suka dipakai oleh perampok untuk menutupi wajahnya! Nah! Bayangin ya!. Cowok itu membolongi bagian kedua mata hidung dan bibirnya, membuat sahabat bahkan semua orang menatap Rajendra dengan aneh.

Hanafi menyemburkan tawanya.

"Hanafi kalau senyum gitu lucu"
"Kenapa cowok itu harus galak sih!."
"Itu Rajendra ngapain nutupin muka pakai keresek!."
"Cowok garang tapi kelakuannya bobrok!."
"Lawak banget Rajendra! Makin sayang."
"Rajendra kenapa sih kamu gemes."
"Ditutup keresek aja damage nya gak main-main."

"Jejen! Lo kenapa dah!" Seru Raymon sambil menggelengkan kepala, Rajendra berjalan dengan acuh.

Sahabatnya saling lirik sambil terkekeh, mereka tahu kalau Rajendra itu gak suka jadi pusat perhatian!.

Salahkan dirinya saja! soalnya Rajendra anak ganteng disekolahnya yang paling mencolok.

"PAK RAMPOK PAK RAMPOK!" Ide jahil berkeliaran diotak Rayan saat melihat Pak Ibrahim yang mau masuk kedalam ruangannya.

Tangan yang sudah berpegangan dikenop pintu dan kaki kiri yang sudah setengah masuk kedalam kini dipundurkan.

"PAK RAMPOK GAK ADA AKHLAK NIH!" seru Rayan, Rajendra menoleh.

"AHHK! PAK SAYA MAU DIBUNUH!" Masalahnya Rajendra sudah mencekik leher Rayan.

Yang lainnya hanya mengusap dada, bukan temen!.

Pak Ibrahim datang dengan muka bingung dong! "Rampok kok gak mampu!" Seru Stefin.

"Nutupin muka pake keresek! Jiahhh"kekeh Sucipto.

Zera (Revisi)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora