1 - Zera

1.4K 174 54
                                    

Hii!!
Jangan Lupa Votte
Jangan Lupa Follow

•~•~•
~•Selamat Membaca•~
•~•~•

"Rajendra!" Rajendra berhenti berjalan dan melirik kearah Zunea, gadis itu menyeringai sambil mengalungkan kedua tangan dileher Rajendra.

"SIALAN!!" umpat Rajendra "LO- hmmphh."

Zunea membekap mulut Rajendra.

"Gak usah teriak!, mending tidur di UKS dari pada dijemur" bisik Zunea sambil celingak-celinguk takutnya ada guru. Bisa ketahuan nih!, kalau dirinya membohongi banyak orang dengan berpura-pura pingsan.

Senyuman jail yang Rajendra perlihatkan kearahnyau membuat Zunea bergidik.

Tiba-tiba Zunea merasakan bahwa Rajendra memeluknya makin erat digendongan, "Lo pura-pura pingsan cuma mau bobo bareng sama gue di UKS? Kenapa gak Check-in aja hmm."

Zunea menghunuskan tatapan tajamnya, sepertinya ia sudah salah bicara dengan cowok ini.

"Berantemnya nanti aja ya sayang diatas ranjang."

Karena gadis itu tidak menjawab, Rajendra segera membawa Zunea ke UKS dengan mempercepat langkahnya.

Mereka sudah ada didalam UKS dan Brukkk,,,

"Kurang ajar! gue putusin leher lo hah!" Teriak Zunea, gadis itu memekik kesakitan diatas lantai sambil mengusap pantatnya.

"Lebih enak dilantai dari pada rebahan diatas kasur" jawab Rajendra dengan raut wajah kalem.

"Dasar gak tahu malu! Gue udah ngeluarin lo supaya nggak jadi dihukum" jelas Zunea.

Rajendra memilih untuk berjalan kearah ranjang dan merebahkan dirinya diatas kasur empuk lalu memejamkan mata.

"Suruh siapa cari masalah."

Zunea berdiri "apa lo bilang?, lo yang cari masalah duluan" protes Zunea "Lagian! Ngapain lo baris dibarisan kelas gue" katanya lagi.

Rajendra membuka matanya, cowok itu menoleh kearah Zunea "emang yang kelas duabelas IPS empat di Sekolah ini cuma lo doang?."

Zunea mengernyit, maksud dari Rajendra,,,

"Kita satu kelas" kata Rajendra sambil tersenyum.

Zunea berdecih "pasti lo yang ngerencanain ini semua kan? Lo ngikutin gue sejauh ini" Ucapnya sambil menunjuk wajah Rajendra.

Senyuman Rajendra luntur "enak aja! Mana mau gue satu kelas sama lo! Najis" katanya.

Zunea memukul bahu Rajendra beberapa kali, hari ini ia sudah kelewat kesal karena ulah cowok itu.

Rajendra mulai geram, walaupun kekuatan gadis ini tidak sebanding dengan pukulannya. Namun, pukulan Zunea terasa sakit jika berkali-kali dilakukan.

Tiba-tiba Rajendra memiliki ide supaya Zunea dapat menghentikan pukulannya, ia memeluk pinggang Zunea sehingga tubuh gadis itu berada dalam dekapannya. Rajendra berhasil mengunci pandangannya, gadis yang dipeluknya itu pun nampak terkejut.

Bagaimana tidak?, Rajendra memeluknya tiba-tiba.

Sekarang kedua manusia itu saling diam, tapi mata Rajendra tidak. Matanya menelusuri setiap lekukkan wajah Zunea, Mata bulat, bulu mata lentik, hidung kecil yang mancung, dan,,, matanya berhenti disatu titik.

Zera (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang