⚠️FOLLOW DAN VOTTENYA JANGAN LUPA!!!⚠️
Kalau banyak Typonya harap dimaklumi ya belum di revisi hihi
Zunea Aliciara Isla dan Rajendra Saka Albasta, keduanya memiliki sejuta pesona. Siapa yang melirik pasti akan tertarik, Zunea memiliki wajah yang can...
Jangan pernah bosen sama cerita aku Ya! aku Harap kalian suka!! 🥰 Jangan Lupa Votte 🌟 Jangan Lupa Follow ➕
•~•~•
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
•~•~•
"Sekarang kalian resmi bertungan!."
"Ingat apa kata kakek! Kalian gak boleh bilang sama siapa-siapa!."
Sambil membolak-balikkan cincin yang ia lepas dari jari manisnya, Rajendra duduk dipinggir kasur dengan pandangan yang kosong.
Clekkk,,,
Suara pintu dibuka itu membuyarkan lamunannya, gadis cantik dengan balutan dress bewarna grey menambah kesan elegan ditambah dengan wajah angkuhnya 'ahhh Rajendra benci itu.
Keduanya malah saling menatap dan bungkam tidak ada yang bersuara sama sekali pun.
"Ngapain lo kesini?" Akhirnya Rajendra memecahkan keheningan.
Memutar bola matanya, Zunea menatap kearah cowok itu dengan sinis "gue cape mau tidur."
Cowok itu menaikan satu alisnya "kenapa? Mau dikelonin?" Decakkan Zunea membuat Rajendra terkekeh "hallo tunangan."
Sumpah! Zunea benci dengan panggilan itu "Gue serius gue pengen tidur, lo pindah kamar sana" titah Zunea.
"Dih! Aing duluan yang disini!, ini juga kamar gue!." (Gue)
"Duh! Dah! Dih! Sana-sana! Bau tanah lo" Zunea menjepit hidung sambil mengayunkan tangan kirinya menyuruh Rajendra pergi.
"Tamu gak sopan! Mikir kek! Ini kamar gue!."
"Lo disuruh tidur dikamar tamu sumpah" Zunea membentuk jarinya seperti 'V'.
"Gak ada! Gak ada! Gue mau disini titik!."
Bukan masalah kamar tamunya yang tidak bagus, tapi Rajendra takut sekali bila ia tidur disalah satu kamar tamu.
Kamar tamunya ada dilantai bawah, jendela dikamar itu pun semua ukurannya besar-besar dan mengarah ke arah kebun. Meskipun tertutup titai tapi Rajendra selalu berfikiran negatif, bagaimana kalau ada bayangan hantu seperti yang ada di film horor.
Tidak seperti dilantai atas, ia sudah nyaman berada dikamarnya. mungkin karena dari kecil ia sudah terbiasa tidur disana, jadi untuk pindah pun ia enggan.
