2 - Menciduk

1K 151 34
                                    

Hii!!
Jangan Lupa Votte 🌟
Jangan Lupa Follow

•~•~•

•~•~•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•~•~•

Zunea memasuki rumah besar yang diisi dengan interior mewah, untuk pergi ke kamarnya. Zunea harus melewati ruang tengah terlebih dahulu, hari ini ia sangat lelah.

"Zunea" panggil Arjuna, sedari tadi Arjuna memang menunggu kepulangan sang anak. Biasanya Zunea pulang paling telat jam tiga lebih, tapi hari ini Zunea pulang kerumah pukul lima sore.

"Kok pulangnya terlalu sore?" Tanya Arjuna.

"Dihukum" jawabnya, mata Zunea tidak sengaja menangkap seorang wanita yang tidak jauh lebih tua darinya.

Zunea sudah tahu dia itu Rindu, entah dari mana Ayahnya dan dia bertemu. Yang Zunea tahu dia itu adalah wanita yang ingin dinikahi oleh Ayahnya, sebagai pengganti almarhum ibunya.

"Papah mau bicara Zunea" kata Arjuna, Zunea hanya mendelik.

"Zunea cape Pah!, Zunea mau istirahat" gadis itu melangkah kembali menuju kamarnya.

"Emhh- Tante bikinin susu cok-."

"Gak usah Tan!" Zunea tidak ingin berlama-lama bersama keduanya, ia memutuskan untuk mempercepat langkahnya dan segera memasuki kamarnya.

Arjuna mendekati Rindu dan mengusap lengannya dengan lembut, pria itu menatapnya dengan tatapan teduh dan Rindu membalasnya dengan tatapan getir.

"Kalau Zunea gak bahagia jangan paksa aku mas" katanya, "Zunea harus jadi yang utama" Arjuna mengangguk.

Rindu tahu, Zunea tidak mau dirinya menggantikan posisi almarhum ibunya.

Ia juga tahu sebenarnya Arjuna belum bisa terlepas dari bayangan almarhum istrinya, meskipun Arjuna ingin sekali menikahinya untuk dijadikan sebagai Ibu baru bagi Zunea.

Rindu berada dalam situasi dilema, memilih mempertahankan dan berjuang mendapatkan hati Zunea? Ataukah ia harus mundur karena tidak enak hati.

🍂🍂🍂

"Rajendra! Zunea cantik ya!" ucap Rayan bertujuan menggoda Rajendra.

Rajendra mendelik "kalau sampai suka! Gue bunuh!."

Stefin yang duduk disebelah kirinya pun menoleh "kenapa? Setiap manusia punya hak buat suka sama manusia lainnya" katanya, sebelum memakan tandas batagor yang ia makan sedari tadi.

Zera (Revisi)Where stories live. Discover now