12. BERLEBIHAN

5.8K 441 126
                                    

Vote dulu sebelum baca ya.
Jangan lupa tambahkan cerita Nagen ke perpustakaan biar dapet notif updatenya

😈😈😈

Para siswi kembali berteriak kegirangan saat Nagen datang ke sekolah seorang diri tanpa Kyomi di sampingnya.

Heboh sekali terdengar sampai ke koridor anak IPS yang sebagian dari mereka juga menaruh pesona pada cowok yang kini tengah melangkah santai menuju kelasnya dengan senyuman tipis di wajah tampannya.

Kedua kalinya Kyomi tidak berangkat bersamanya. Tepatnya, Nagen libur menjemput Kyomi lantaran dia masih kesal karena Kyomi sudah berani meneriakinya bahkan mengumpatinya.

Tadi malam Nagen ngamuk mengakibatkan buku-buku jarinya luka-luka di pagi harinya. Membiarkan luka tersebut mengering dengan sendirinya. Walau perihnya kian terasa ketika Nagen mengepalkan tangan, Nagen tetap tenang dan tak terlihat menahan sakit.

Tau bagaimana nasib Kyomi? Nagen sudah melepaskannya begitu dia keluar dari toilet. Lalu tanpa berpamitan, Nagen melengos pergi. Kyomi pun tidak berusaha menahannya yang membuat Nagen kesal setengah mati sepanjang perjalanan.

Naik bus hukuman yang pantas untuk Kyomi karena sudah lancang mengabaikannya.

"Lo sama Kyomi putus Gen?" tanya salah satu siswi yang kebetulan hendak masuk ke kelasnya, namun memilih memblokir jalan Nagen.

Nagen tersenyum, "Kenapa tiba-tiba nanya gitu?"

Beginilah Nagendra Mada di mata anak satu sekolahan. Cowok sempurna nyaris tidak pernah terlihat keburukannya. Nagen di depan orang lain berbeda dengan Nagen yang ada di depan Kyomi. Sifat dan tingkah lakunya sangat berbanding terbalik.

Ramah, murah senyum, baik hati, penyayang, lemah lembut, sabar itulah deskripsi mereka tentang cucu pemilik SMA Adipati.

Otoriter, gengsian, emosian, tempramen, suka mukul, pemaksa, egois dan sifat buruk lainnya hanya Kyomi lah yang tahu.

"Abisnya udah dua kali lo nggak bareng Kyomi. Asal lo tau aja sih, lo jalan sendiri tuh langka banget buat kita-kita. Ya nggak, girls?" Silpi namanya. Cewek itu meminta pendapat kedua temannya.

"Yoi!" balas keduanya serentak. Yang satunya nyeplos, "Apa lo lagi ada masalah sama Kyomi? Karena yang gue tau kalian lengket banget. Mana tinggal bareng, kan?"

"Eh, seriusan?" Tahu-tahu gerombolan adik tingkat kelas dua mengerubungi Nagen. Jadilah Nagen terkurung dengan perasaan luar biasa jengkel. Kalau saja mereka orang asing, Nagen akan mengusirnya sekarang juga. Tapi mengingat ini berada di lingkungan sekolah, Nagen menahan dirinya sekuat mungkin untuk jangan kelepasan.

"Kalo pun gue putus dari Kyomi terus kalian semua mau ngapain?"

"Langsung tancap gas lah. Mana tau lo buka pendaftaran nyari calon pacar," kata salah satu dari mereka yang memang kalau bicara asal ceplos saja.

Nagen tertawa yang mana membuat ketampanannya semakin bertambah tiga kali lipat, "Bisa aja lo. Terus ini sampe kapan kalian ngelilingin gue? Bentar lagi bel bunyi."

"Nanti dulu dong. Jawab pertanyaan kita-kita baru lo boleh lewat."

"Oke, kalian mau nanya apalagi?"

Temannya Silpi menyahut, "Gosip soal Kyomi tinggal di apartemen lo bener, Gen?"

Alis Nagen mengerut, itu yang sejak tadi bikin dia penasaran dan bertanya-tanya dalam hati.

"Lo dapat informasi dari mana?"

"Udah nyebar kali di grup kelas. Nggak cuma seangkatan kita, mereka yang adik kelas aja tau."

NAGEN : MY TOXIC BOYFRIEND Where stories live. Discover now