3. DI PANGKUAN NAGEN

14.5K 885 49
                                    

Warning⚠

Cerita ini banyak mengandung bahasa kasar dan tindak kekerasan. Mohon bijak dalam membaca, tengkyu

🌚🌚🌚

Kyomi ingin menangis saat tahu Nagen sudah tidak ada di apartemen ketika dia bangun dari tidurnya.

Tanpa meninggalkan pesan singkat untuknya, setidaknya Nagen mengucapkan salam perpisahan yang manis atau yang paling Kyomi harapkan Nagen membatalkan janjinya dengan Yona. Namun harapan hanya tinggal harapan.

Nyatanya tidak ada satupun sticky note yang biasa Nagen tempel di pintu kulkas saat cowok itu hendak pergi ke suatu tempat. Alternatif gampangnya, mengirim pesan teks untuknya.

Dan sialnya, Kyomi lupa kalau ponselnya sudah Nagen hancurkan.

Tapi sejak tadi Kyomi tidak menemukan bangkai ponselnya dimanapun. Apa jangan-jangan Nagen membohonginya? Kyomi menyakini jika ponselnya masih ada. Cuma Kyomi tidak tahu di mana Nagen menyembunyikannya.

"Pasti tuh cowok sekarang lagi dugem-dugem sama Yona." Kyomi merunduk sedih. Mana perutnya keroncongan sebab dari sepulang sekolah belum ada makan. Ditambah bahan persediaan makanan di apartemen Nagen ludes dihabisi cowok itu bersama dua temannya.

"Kenapa harus Yona sih?" gumam Kyomi dengan nada kesal.

"Kalo Nagen mau kan bisa ajak gue. Nggak mesti sama cewek yang jelas-jelas suka sama Nagen." Kyomi berjalan mondar-mandir di ruang tamu. Sesekali memandang jam dinding yang tak terasa berputar dengan cepat.

Frustasi sekali rasanya. Kyomi bahkan tidak mampu melangkah sedikit saja melewati pintu. Kyomi takut Nagen mengamuk kalau sampai Nagen tidak mendapati dirinya berada di apartemen cowok itu.

Pulang ke rumahnya sepertinya bukan menjadi pilihan bagus. Pada akhirnya Kyomi cuma bisa terduduk lemas di sofa dan menggoyang-goyangkan kakinya. Dia tampak mati kebosanan.

Entah halusinasinya atau memang benar, bel apartemen berbunyi. Buru-buru Kyomi membukakan pintu dan betapa senangnya dia akan kedatangan Mahika yang tengah memamerkan senyum mengejek ke arahnya.

"Cieeee, yang kesepian gara-gara cowoknya ke klub bareng cewek lain, cieeee!"

"Mulut lo mau gue lakban?" tukas Kyomi dengan raut jengkelnya.

Tawa Mahika justru pecah, "Santai, Mi. Galak bener. Gini nih dasarnya udah kayak macan terus pacaran sama singa tampan. Ya makin menjadi-jadi galaknya."

"Banyak bacot, ye! Mau masuk nggak?! Kalo nggak biar gue tutup!" ancam Kyomi perlahan mendorong pintu membuat Mahika yang berada di luar langsung menahannya dengan cengiran lebar. Mahika berhasil mendahului Kyomi untuk melihat sekeliling ruangan.

"Terakhir kali gue ke sini, nih tempat masih jorok banget. Dan, ya, sekarang bersihnya kebangetan sampe gue nggak bisa berkata-kata."

Kyomi mendengus mendengar penuturan Mahika yang terkesan berlebihan.

"Lebay amat lo!"

"Serius gue, Mi. Malahan gue pikir apartemen Nagen bekas tempat penampungan sampah."

Manik Kyomi mendelik, "Jangan nyebar hoaks, ya, Ka! Cowok gue cowok paling bersih plus paling rapi di bumi ini!"

NAGEN : MY TOXIC BOYFRIEND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang