4. CARA PEMBALASAN NAGEN

13.1K 854 53
                                    

Kyomi masih bergeming ketika Nagen jelas-jelas sudah duduk di sebelahnya dengan tatapan yang berpusat penuh di mata indahnya.

Bukan memikirkan kepergian Yona sembari menahan tangis, justru pemandangan langka itu yang ingin sekali Kyomi lihat sepanjang Yona mengganggu Nagen tepat di hadapannya. Bukan pula soal Nagen yang tidak meninggalkan pesan apa-apa untuknya. Kyomi memaafkan apapun yang Nagen perbuat baik jika hal itu sampai menyakiti hatinya.

Bagi Kyomi, Nagen segalanya. Dan segala yang Nagen suka maupun tidak suka, Kyomi akan lakukan itu hanya untuk menyenangkan Nagen.

Bersyukur selama ini Nagen tidak pernah meminta atau menyuruhnya melakukan hal macam-macam. Kyomi semakin mencintai cowok yang kadang kala sifat dan sikapnya berubah-ubah.

"Lo datang sama siapa tadi?" Nagen buka suara membuat Kyomi yang hampir terlena dengan isi pikirannya perlahan menolehkan kepalanya ke samping, di mana sosok Nagen tengah bersandar di sandaran sofa.

Cowok itu sehabis mandi dan lihatlah penampilannya sekarang, bertelanjang dada hingga memperlihatkan tato kecil angka 51 di sekitaran atas dadanya. Celana pendek yang cowok itu kenakan setara dengan celana pendek miliknya yang ada di lemari yang cuma sebatas paha.

"Bareng Hika naik taksi." Empat kata itu berhasil menaikkan sebelah alis Nagen.

"Kenapa lo kelihatan syok gitu? Apa ada yang nyakitin lo sewaktu di perjalanan menuju klub? Atau lo abis lihat sesuatu yang mengejutkan?"

Kyomi memandang Nagen lama sebelum memutusnya sepihak. Sejujurnya, Nagen adalah satu-satunya pemandangan bagus yang bisa dia jadikan objek kepuasannya. Kepuasan dalam artian Kyomi jadi ingin berbangga diri pada dirinya karena mampu mengalahkan puluhan cewek yang secara terang-terangan menggoda Nagen bahkan ada yang sampai melemparkan tubuhnya termasuk Yona.

"Gue lagi bingung aja sama lo. Katanya lo janjian sama Yona ke klub, tapi kenapa pas di sana lo nolak keberadaan Yona? Terus kenapa juga Hika tiba-tiba ngajak gue ke klub nemuin lo?"

"Jadi itu yang mengganggu pikiran lo, Mi?" Nagen menyeringai. Kyomi menegak ludahnya kasar saat Nagen bergeser dengan satu tangan yang siap menerkam.

"Mau apa lo, Gen?" tanya Kyomi waspada.

Nagen mengubah ekspresinya jadi tersenyum kecil, "Gak apa-apa, sayang. Gue pingin duduk mepetin lo doang emang nggak boleh?"

"Lo kan ada mesum-mesumnya! Mending jauhan aja sih."

"Oh, ternyata lo udah berani nolak gue. Oke deh kalo gitu." Nagen bangkit, hendak ke kamarnya. Namun ditahan cepat oleh Kyomi.

Sial, Kyomi paling tidak bisa mendengar kalimat Nagen yang seakan-akan mengartikan kalau dirinya tidak menginginkan Nagen!

"Mau ke mana, ih?"

"Kamar lah!"

"Dih, ambekkan banget."

Nagen meliriknya malas, "Suka-suka gue."

"Jangan tinggalin gue, Gen," cicit Kyomi seraya menundukkan kepalanya dalam-dalam.

"Makanya izinin gue buat mepetin lo."

"Apaan dih bahasanya! Gak jelas banget!" Kyomi menjauh dari Nagen untuk menghidupkan layar plasma berukuran besar itu lalu mulai memilih film barat bergenre romantis yang kerap menemani kegabutannya saat berada di apartemen Nagen.

"Nonton film anuan yok, Mi. Mau nggak?" Usulan serta ajakan Nagen membuat Kyomi mendelikkan matanya. Yang benar saja! Dengan penampilan seksi seperti itu Nagen ingin menonton film yang tidak-tidak? Bisa habis Kyomi diterkamnya!

NAGEN : MY TOXIC BOYFRIEND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang