Bagaimana perasaan kalian ketika orang tua kalian bercerai dan tiba-tiba saja kalian harus menghadiri pernikahan Ayah kalian?
Sakura Haruno, seorang gadis berusia 18 Tahun yang berusaha menerima situasi mendadak didalam kehidupannya.
Wanita lain y...
Hallo semuanya? Mungkin mendadak karena chapter sebelumnya singkat banget dan kalian ga puas..
Dan tiba-tiba aja udah end. Terkejut ya kalian? Hehe maaf..
Cerita ini udah ga ada harapan lanjutin ide. Seperti yang kalian tahu kalau banyak cerita Sasusaku yang belum tamat tapi udah di hapus sama author.
Chapter ini bakalan langsung tamat, mungkin kalian tidak puas dll. Tapi author sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat para readers puas dan suka.
Btw, kalau ada yang mau kasih saran buat revisi dll boleh kok. Bakalan author baca dan pikir-pikir dulu untuk bikin/benerin.
Selamat membaca dan menikmati... Terima kasih semuanya♡♡
Langsung aja gausah basa-basi!
3 tahun kemudian..
Seorang gadis dengan rambut yang panjang serta wajah yang cantik berjalan di mall sembari menggandeng tangan seorang pemuda.
"Kau suka baju itu?" Tanya pemuda itu lembut.
"Eh? Ah, tidak-tidak!"
"Aku cuma lihat."
"Kalau ada sesuatu yang kau suka, jangan malu memberitahu ku." Pemuda itu mengusap rambut pacarnya dengan gemas.
"Ahh!! Aku sudah menata rambut ini cukup lama!" Gadis itu mengerucutkan bibirnya kesal, yang tanpa disadarinya terlihat begitu imut.
"Oh, ngomong-ngomong bukannya hari ini kau harus bersiap-siap?"
"Eh? Untuk apa?"
"Ka- katanya untuk kakakmu?"
"Ka- kakak? Oh... Ba- Bandara!!!" Gadis itu, yang tidak lain adalah Karin terkaget-kaget dan berlari keluar dari mall seperti kesetanan.
. . .
Sementara itu, di bandara, seorang gadis yang tidak lain dan bukan adalah Sakura, menuntun koper nya kearah cafe, menghirup udara segar yang dirindukan olehnya selama ini.
Udara dari negeri kelahiran nya. Jepang!
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Tidak ada seorangpun?" Batin Sakura sedikit kesal.
"Aduh panas banget." Keluh Sakura melepaskan kacamata hitam nya.
