Bagian 21

850 92 0
                                    

Setibanya di restoran. Sasuke memesan makanan sementara itu Sakura menunggu di meja.

Hari Sakura menjadi cukup buruk setelah Sasori berbohong dengan menggunakan nama Karin agar dia pulang ke rumah.

Sakura cukup mengenal sang kakak, namun hari ini dia merasa tidak mengenalnya lagi.

Sakura ingat, ketika dia masih kecil dan sering marah, Sasori akan menghiburnya dengan lembut, meskipun Sakura membentak, itu tidak akan menjadi masalah.

Menghiburnya dengan caranya sendiri. Membuat karangan bunga, puisi, membelikannya makanan dan buku, banyak cara yang dilakukannya tanpa pernah marah.

Namun hari ini, banyak tanda seru dalam pesan yang disampaikannya. Tidak ada telepon sama sekali. Bahkan kebohongan tentang Karin membuat Sakura kecewa.

"Kau baik-baik saja?"

"Hm."

"Lebih baik kau pulang. Sudah banyak yang terjadi, kau akan ke London beberapa hari lagi, kau harus selesaikan kesalahpahaman mu dengan Sasori."

"Aku tahu. Aku hanya butuh sedikit waktu."

"Kau marah?"

"Pada siapa?"

"Sasori. Kau marah padanya?"

"Tidak. Hanya kecewa."

"Maafkan saja. Kau lebih penyabar daripada Sasori."

"Sejak dulu aku seperti ini. Tidak pemarah dan tidak penyabar. Aku hanya kecewa karena dia mengunakan nama Karin agar aku pulang," Sakura menghela nafas, "Dia tidak pernah begitu sebelumnya." Lanjutkan dengan sedikit kesal.

"Dia orang yang selalu penuh kelembutan. Entahlah, apa jangan-jangan karena wanita itu?"

"Hana?"

"Mungkin."

Sakura mendengus kasar dan memejamkan matanya, menahan rasa kesal ketika memikirkan semua yang terjadi.

"Kita sampai. Kau mengantuk?"

"Ah, tidak. Ayo turun."

Sasuke membuka pintu mobilnya, memegang tangan Sakura dengan lembut dan mengajaknya turun, mereka masuk kedalam sebuah cafe yang cukup sepi.

Duduk di bagian belakang, Sasuke memesan menu andalan mereka dan Sakura menunggu sambil memainkan handphone nya.

"Sebentar lagi makanan kita datang, Saki. Kau tidak terlalu lapar, kan?"

"Tidak, aku baik-baik saja."

Sasuke tahu bahwa Sakura memiliki penyakit maag. Tidak jarang Sasuke melihat Sakura merasakan sakit perutnya ketika sedang diet.

Melihat Sakura mengerucutkan bibirnya membuat Sasuke cukup gemas, tidak menunggu lama, Sasuke mencubit pipi chubby Sakura dan menariknya.

"Akhh!! Sasuke!"

Sasuke hanya terkekeh pelan menanggapi kekesalan Sakura. "Santai aja, aku tidak menggigit."

"Hah?!"

Perlakuan Sasuke berusaha cukup membuat suasana menjadi lebih baik, Sakura tersenyum namun menahan kekesalannya, berharap ingin membalasnya tapi di rumah nanti.

Ketika pelayan membawa makanan yang sudah dipesan, Sakura dan Sasuke makan sambil sesekali bercanda. Mereka senang bisa menghabiskan waktu seperti ini.

"Rasanya tidak ada yang berubah. Bahkan dulu kita sudah sedekat ini." Ucap Sakura sembari tersenyum malu-malu.

"Satu yang berubah. Sekarang kita kekasih."

New relationship✓Where stories live. Discover now