Bagian 8

1.2K 152 2
                                    

Assalamualaikum..

Selamat menjalankan ramadhan bagi yang sudah menjalankan, semoga Ramadhan kali ini Corona virus segera hilang agar kita bisa bebas merayakan lebaran di tahun depan :-)

Author berdoa semoga semua orang yang sedang menjalankan puasanya akan diberikan banyak kesehatan... Selamat menunaikan ibadah puasa.



Sakura dan Karin datang ke restoran Chinese food sesuai janji mereka untuk bertemu dengan pemuda yang berpacaran dengan Karin.

"Dia duduk dimana?" Merasa bingung ketika tidak menemukan dimana orangnya, Sakura menjadi semakin bingung ketika restoran mulai ramai.

"A- Aku akan meneleponnya. Lebih baik kakak duduk dulu." Karin berjalan pergi untuk menghindari kebisingan orang-orang.

Sakura menurut dan duduk. Sambil menunggu, Sakura melihat handphonenya dan tersenyum ketika Sasuke mengiriminya pesan.

Sasuke - aku menunggumu. Bisa bertemu lagi hari ini?

Sakura tersenyum tipis dan membalasnya dengan pesan panjang, Sakura menjelaskan bahwa dia dan Karin sedang makan siang bersama dan bertemu dengan orang yang akhir-akhir ini menyukai Karin.

Sasuke - aku perlu datang untuk memeriksa?

Sakura terkekeh ketika pemuda itu terlihat khawatir. "Apa aku akan mengajaknya juga?" Gumam Sakura merasa tidak enak kalau misalkan Karin merasa tidak nyaman.

Akhirnya Sakura memutuskan untuk menolaknya. Ketika sibuk dengan handphonenya, Sakura tidak sadar bahwa Karin dan pacarnya sudah datang.

"Kak, dia orang yang aku bicarakan." Sakura langsung menolehkan pandangannya dan melihat pemuda itu dari atas sampai bawah.

"Ah, duduklah."

Melihat penampilannya yang terbilang sebagai anak nakal membuat Sakura sedikit bergidik ngeri. Tindik yang ada ditelinga nya sangat banyak, tato yang menempel membuat Sakura jijik, bahkan rambutnya acak-acakan seperti anak yang tidak terurus.

"Siapa namamu?" Tanya Sakura penasaran.

"Juugo. 16 Tahun." Sakura kembali bergidik, dia tidak menyangka anak seusianya sudah memiliki tindikan dan tatoan yang mengerikan.

"Kau masih sekolah?" Tanya Sakura lagi.

Pemuda itu mengangguk, "Ya, aku masih sekolah. Tapi kurasa sudah seminggu aku tidak masuk, haha..,"

Tawanya yang pelan namun membuat Sakura sangat kesal mendengarnya. "Kau sudah bekerja?" Pemuda itu menggeleng.

"Aku anggota Genk motor. Kenal ketuanya? Itu aku." Jawaban Juugo membuat Sakura langsung emosi.

Sasuke menghela nafas dan tersenyum tipis. "Kenapa kau menyukai Karin?"

"Karena aku melihat dia cantik. Kalaupun dia tidak cantik kurasa aku akan meninggalkannya." Sakura langsung melirik kearah Karin yang tercengang.

"Kau anggap apa adikku sampai berani-beraninya kau mempermainkan perasaannya?" Sakura kembali emosi ketika melihat pemuda itu santai-santai saja seakan dia sedang bertemu dengan adik kelasnya.

Sementara Karin menatap Sakura tidak percaya. Dia tidak percaya Sakura akan berkata demikian, selama ini Karin pikir Sakura tidak menyukainya. Namun kata-kata Sakura membuat Karin sangat senang.

"Ya, bagaimana lagi, dia yang menyukaiku duluan." Tanpa rasa bersalahnya, Juugo membuat Karin dan Sakura terdiam sesaat.

"A- Aku duluan? Bukankah kau yang pertama menemuinya dan mengajakku pacaran?" Juugo berusaha mengalihkan pandangannya ketika Karin berucap tidak terima atas apa yang di perbuat olehnya.

"Itu karena kau duluan yang menggodaku." Sakura langsung menggebrak meja ketika Juugo berusaha terus menerus mengelak.

BRAK!

Untungnya restoran sepi, semua orang sudah selesai makan dan pergi dari restoran meninggalkan Sakura dan Karin yang menghadapi pemuda tidak tahu diri itu.

"Kenapa kau mengelak terus?!" Sakura menarik kerah bajunya sampai-sampai terdengar suara robekan.

"A- Aku..,"

"Kita putus!" Karin berusaha menahan air matanya.

"Siapa juga yang pacaran? Hei, disini hanya kau yang menganggap bahwa kita pacaran. Aku tidak!"

"Diam!"

Sakura memandang nya tajam dan berusaha menahan amarahnya. Sudah cukup untuk apa yang terjadi, Sakura langsung membawa Karin pergi setelah memukulnya hingga terjatuh kebelakang.

.
.
.

"Maaf untuk semua yang terjadi." Karin memulai obrolan ketika suasana menjadi hening dan canggung.

"Bagaimana kau bisa berpacaran dengan lelaki seperti itu?" Sakura terlihat kesal, namun melihat wajah sedih Karin, Sakura berusaha untuk tenang.

"Entahlah, semua menjadi tiba-tiba kalau kuingat lagi." Karin menundukkan kepalanya dan terlihat begitu menyesal.

"Tidak apa-apa. Kurasa untuk pengalaman pertama, kau mendapatkan yang bagus agar lain kali kau tidak menyesal." Sakura menepuk pundak Karin untuk memberikannya semangat.

"Aku benar-benar menyesal, aku minta maaf." Karin memeluk Sakura dengan mata yang berkaca-kaca.

"Tolong jangan katakan kepada Ibu dan Ayah." Sakura mengangguk paham dan tersenyum.

"Baiklah."

"Bagaimana kalau sekarang kita pulang?" Sakura melihat ada taksi didepan sana, sambil menggandeng tangan mungil Karin, Sakura membawanya masuk kedalam taksi dan pulang.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

New relationship✓Where stories live. Discover now