Bagian XVII

104 22 2
                                    

Kerajaan Gyeongbuk, 1857

Vincent sedang duduk di taman sendirian. Sedari tadi pikirannya terus berkelana kesana-kemari.

Jujur, ia merindukan saat menjadi Taehyung. Meskipun orangtua Taehyung sangat sibuk, tetapi mereka baik sekali. Ia juga merindukan sekolah di Seoul.

Dan yang terutama dan paling utama, ia merindukan Jeongguk. Anak laki-laki yang Taehyung sebut sebagai musuh bebuyutan.

Vincent tidak habis pikir dengan Taehyung. Bagaimana bisa ia bermusuhan dengan Jeongguk? Padahal Jeongguk sangat baik dan juga perhatian.

Ah, omong-omong soal Jeongguk, ia jadi teringat insiden 'ciuman yang gagal' pipinya sontak merona. Dengan senyum malu-malu terhias di bibirnya.

Tanpa Vincent sadari, sedari tadi Putera Mahkota sedang memperhatikannya.

Perubahan raut wajah Vincent yang begitu drastis. Dimulai dari raut wajah datar dan kentara lelah menjadi sumringah bahkan malu-malu seperti saat ini.

Putera Mahkota menghampiri Vincent, lalu menegurnya.

"Kau sedang apa disini adikku?"

Vincent terperanjat.

"A-aku hanya sedang menikmati a-alam sekitar, Yang Mulia Putera Mahkota." Jawab Vincent dengan gugup

Putera Mahkota tersenyum usil.

"Benarkah, adikku?"

Vincent menganggukkan kepalanya.

"Iya, Putera Mahkota."

"Jika begitu, apakah alam dapat membuatmu merona?"

Vincent tergugu kaku.

"Kau berbohong lagi padaku, Pangeran Vincent?"

Vincent menundukkan kepalanya takut.

"Ampun Yang Mulia, maafkan aku. Kau bisa menghukumku."

Putera Mahkota terkekeh. Lalu mengusap pucuk kepala Pangeran Vincent.

"Bagaimana bisa aku menghukummu, setelah melihat raut wajah adikku tersayang ini bahagia? Jarang sekali kau terlihat sumringah bahkan sampai merona seperti ini. Putri kerajaan manakah yang beruntung mendapatkan hati adikku ini?"

Vincent membelalakkan matanya.

"Tidak perlu terkejut begitu, aku memperhatikanmu sejak tadi. Kau bisa bercerita pada kakakmu ini, adikku."

Vincent menggeleng lemah.

"Bagaimana bisa aku bercerita bahwa aku menyukai seorang laki-laki di masa depan?

"Tidak ada, Putera Mahkota. Aku hanya sedang merasa senang hari ini."

Putera Mahkota hanya tersenyum maklum.

*****

Rumah Sakit Seoul, 2020

"Bagaimana keadaan anak saya dok?!" Ujar Ibu Taehyung.

Setelah mendapat telepon dari Jimin, Ibu Taehyung bergegas menyusul ke Rumah Sakit tempat Taehyung dirawat.

"Pasien sudah baik-baik saja, tidak usah khawatir. Pasien akan segera dipindahkan ke ruang rawat VVIP. Tugas kalian hanya terus menemaninya, jangan sampai membuat dia merasa kesepian lagi dan melakukan hal-hal yang buruk seperti ini."

Ibu Taehyung, dan Jimin menghela napas lega. Kemudian mengucap terimakasih kepada dokter.

"Jimin." Panggil Ibu Taehyung.

Write the Destiny [Kookv]Where stories live. Discover now