Bagian XIII

85 19 8
                                    

Warn! Mengandung self harm

************************************

Seoul National School

"Park Jimin, Kim Taehyung! ada apa dengan kalian? Setau saya, kalian berteman baik! Kenapa tiba-tiba berkelahi seperti itu?!"

Taehyung dan Jimin saling melirik dengan tatapan tajam.

"Kalian tidak menjawab saya?!"

Brak.

Guru Kesiswaan menggebrak meja dihadapannya.

Taehyung dan Jimin terperanjat. Mengalihkan pandangannya ke Guru yang diketahui bernama Song.

"Park Jimin." Panggil Guru Song.

Jimin memfokuskan tatapannya ke arah Guru Song.

"Karena ini pertama kalinya kau tertangkap basah berkelahi di sekolah, kamu saya kasih kesempatan. Keluar dari sini, silahkan bersihkan toilet sekolah di lantai satu."

"Sedangkan kau Kim Taehyung, ini kesekian kalinya kau berbuat ulah di sekolah. Kamu saya hukum menyapu dan mengepel lantai 1 sampai 3. Dan juga bersihkan halaman belakang sekolah, kau potong rumput-rumput itu. Kau bisa meminta alatnya ke Pak Jung."

Jimin tersenyum senang. Hukumannya hanya membersihkan toilet, ringan sekali.

Fyi, Seoul National School terkenal dengan toiletnya yang bersih jadi tidak ada drama-drama menjijikan saat membersihkan toilet.

Sedangkan Taehyung menatap Guru Song tidak terima.

"Tidak bisa begitu dong Pak! Saya dan Jimin sama-sama berkelahi! Kenapa hukuman saya 5 kali lebih berat dibanding Jimin?!"

Guru Song menatap Taehyung marah.

"Kau berani melawan saya Kim?!"

Kim Taehyung tersenyum sinis.

"Jika saya tidak salah, saya tidak takut! Mau anda guru, presiden, atau siapapun itu saya—"

Plak

Taehyung terdiam setelah mendapat tamparan keras dari Guru Song.

Sedangkan Jimin membelalakkan matanya terkejut.

"Kau benar-benar anak tidak tahu di untung! Benar-benar tidak sopan! Kau tidak pernah diajari tata krama oleh orangtuamu?! Aku pernah mendengar bahwa ayahmu adalah ilmuwan terpandang. Tapi anaknya seperti ini? Benar-benar memalukan."

Taehyung menunduk mendengar pernyataan Guru Song.

Jimin menatap Taehyung iba. Walau bagaimanapun, Taehyung tetap soulmate nya. Ia hanya kesal sesaat.

"Saya tidak pernah meminta dilahirkan di keluarga terpandang." Cicit Taehyung.

Taehyung mendongakkan kepalanya ke arah Guru Song.

"Saya juga tidak pernah diajari tata krama oleh ibu dan ayah saya. Mereka sibuk. Saya bertemu mereka hanya saat sarapan. Mereka tidak sempat mengajariku ini-itu. Puas?!" Bentak Taehyung.

"Kau! Benar-Benar!"

"Kau bilang, tidak boleh ada kekerasan di sekolah. Tapi kau sendiri memukulku. Begitukah cara mendidik anak yang baik?"

Guru Song terdiam.

"Saya tau kalo saya itu tidak tau diri, memalukan. Itu sebabnya ayah dan ibu saya tidak menyempatkan waktunya untuk mengurus saya. Kau tidak perlu memperjelas itu, saya sudah mengerti. Saya akan melakukan hukuman saya, jangan khawatir. Saya permisi." Ujar Taehyung.

Write the Destiny [Kookv]Where stories live. Discover now