Bagian XV

94 18 4
                                    

WARN! memuat insecurity , percobaan bunuh diri , blood , self harm 

************************************

Sepulang sekolah, Taehyung dengan tergesa-gesa melangkah ke kamarnya. Ia menggeser ranjangnya lalu mencoba membuka pintu rahasia. 

"BUKA! VINCENT LO DENGER GUE KAN?!"

Taehyung mengetuk pintu rahasia dengan kencang.

"Vincent bajingan! Buka!"

Taehyung terus-menerus mengetuk pintu rahasia hingga buku tangannya memerah.

Di sisi lain,

Vincent memperhatikan pintu rahasia. Suara ketukan terus terdengar. Semakin lama semakin keras. Namun, ia mencoba untuk mengacuhkannya.

"Maafkan aku Taehyung, cukup sampai disini saja."

*****

Taehyung melemparkan semua barang-barangnya. Ia kalut.

"ARRGH BAJINGAN."

Taehyung menangis keras di kamarnya. Ia sangat terpukul. Kecewa dengan dirinya sendiri. Mengapa dia bodoh sekali? Mengapa ia mempermainkan Jeongguk? Mengapa ia membuat semua ini menjadi rumit? Mengapa?

Taehyung terus bertanya tanpa ada jawaban.

"Jimin benci sama gue, Vincent gak mau lagi berteman sama gue, Ayah dan ibu tidak peduli, Jeongguk mencintai Vincent." 

"Sebentar lagi gue akan gila. Apa gue udah gila? maka dari itu mereka buang gue?"

Taehyung tertawa miris. Kehidupannya jadi berantakan.

Ini bukan salah Jeongguk, bukan juga salah Vincent. Ini murni salahnya. Ia yang memperumit semuanya. Jika saja Taehyung tidak seolah-olah membenci Jeongguk, mungkin mereka sedang berkencan saat ini.

Taehyung berdiri menghadap cermin di kamarnya. Ia menatap siluet dirinya dengan intens.

Wajah yang membengkak, mata sembab, rambut yang berantakan. Sungguh benar-benar memuakkan. Taehyung saja muak terhadap dirinya. Bagaimana oranglain?

"Vincent,"

"Ia sempurna."

"Meskipun wajahku dengan wajahnya mirip, namun ia lebih terawat. Tak hanya itu, ia memiliki tata krama yang baik. Ia juga sangat pintar. Dan yang terpenting, ia punya orang yang menyayanginya."

Taehyung insecure.

"Bagaimana bisa Vincent yang sempurna, berinkarnasi menjadi diriku yang buruk rupa dan buruk sifat?"

"Iri."

"Gue iri sama lo Vincent."

Taehyung terduduk lemah dihadapan cermin. menatap bayangannya yang seakan menertawai hidupnya.

Kim Taehyung, kau hanya anak yang merepotkan.

Pembuat malu.

Tidak tau diri.

Perusak nama baik keluarga.

Tidak hanya itu,

Kau tidak berguna.

Kau lemah.

Kau bodoh.

Dan yang paling menyedihkan, kau sendirian.

Tidak ada yang menginginkanmu.

Bahkan Jeongguk sekalipun.

"HENTIKAN! AKU MOHON HENTIKAN!"

Write the Destiny [Kookv]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang