Bagian XVI

101 21 2
                                    

"Sebenarnya, apa— hiks yg terjadi?" tanya Jimin.

Jeongguk menghela napasnya lelah. Kemudian menceritakan apa yg telah terjadi sebelumnya.

Flashback on

Sepulang sekolah, Jeongguk menawarkan Taehyung untuk pulang bersama. Namun, Taehyung menolaknya mentah-mentah.

"Taehyung!" Panggil Jeongguk.

Taehyung mengacuhkan Jeongguk.

Jeongguk tidak mau kalah, ia terus mengejar Taehyung dan memanggil-manggilnya.

Persetan dengan murid lain yang memperhatikan keduanya dengan tatapan heran.

Jeongguk mencekal tangan kanan Taehyung.

"Tae," Panggil Jeongguk lagi.

Taehyung menolehkan kepalanya. Kemudian menatap Jeongguk dengan marah.

"MAU LO APA SIH?" Bentak Taehyung.

Jeongguk terkejut.

"Hei, lo kenapa?" Tanya Jeongguk dengan sabar.

Taehyung terkekeh sinis.

"Bukan urusan lo."

Taehyung melengos, meninggalkan Jeongguk yang masih bingung akan tingkahnya.

Jeongguk memutuskan untuk mengikuti Taehyung pulang. Perasaannya sangat tidak enak.

Taehyung terlihat tidak baik-baik saja tadi. Tubuhnya gemetar, matanya memerah, seperti menahan sesuatu yang akan meledak.

Jeongguk melihat Taehyung turun dari mobilnya terburu-buru dan membanting pintunya kasar. Mata Taehyung berkilat amarah, seperti bersiap untuk mengamuk.

Jeongguk tetap memperhatikan rumah Taehyung, meski sang pemilik sudah masuk ke dalam rumah beberapa menit yang lalu. Bahkan ia sempat ingin menyusulnya. Saat ingin membuka pintu, Tiba-tiba terdengar suara—

Pranggg

Jeongguk membelalak. Ia memasuki rumah Taehyung dengan seribu langkah. Tidak ada siapapun dirumah ini, jadi dia bebas untuk masuk begitu saja.

Jeongguk berlari ke arah kamar Taehyung. Suara pecahan dan debuman terdengar semakin jelas.

Write the Destiny [Kookv]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ