S² ☔

1.1K 186 3
                                    

Bangunannya bagus memiliki empat ruangan dengan dua lantai. Aku tersenyum senang lalu berjalan menuju supermarket setelah selesai melihat bangunan itu.

Dan Jole dia tentu saja ada di belakangku. Aku mengambil dua soda dan berjalan menuju kasir.

"Tidak disangka kita akan bertemu lagi"

Suara ini lagi...aku berbalik dan menatap Dean yang berdiri di belakang.

"Dunia memang sesempit ini ternyata" kataku lalu mengambil dua soda yang sudah aku bayar dan berjalan melewati Dean.

"Kau tidak merindukanku Cell?" tanyanya.

*Tap*

Aku berhenti lalu mendengus sebal "Ya aku merindukanmu, tanganku ini sudah lama tidak memukul wajahmu itu, kau mau aku pukul sekarang hm?"

Aku mendengar suara tawa dari Dean, dia mundur dan menunduk menatapku sembari tersenyum menyebalkan.

"Kau hati-hati oke"

Aku menaikan sebelah alisku, hati-hati kenapa? Untuk apa?.

"Kau musuh seseorang tetapi kau bukan musuhku Cell. Jadi aku memperingatkanmu untuk hati-hati kedepannya" katanya lagi.

Aku meremas dua kaleng soda di tanganku. Pria ini... Apa dia sedang mengancamku?.

"Karena permainannya akan segera di mulai" bisik Dean di sebelah telingaku.

Aku terdiam, permainan apa?. Aku melihat Jole mendekat dan menarik baju Dean.

"Baiklah-baiklah... Aku tidak akan berbicara lagi, senang melihatmu lagi Cellyn" kata Dean.

Kemudian pria itu pergi meninggalkanku yang masih terdiam di tempat.

"Nona tidak papa?" tanya Jole.

"Ah iya tidak papa... " aku tersenyum dan menyerahkan satu sodanya pada Jole.

"Ayo pulang"

Jole mengangguk dan kita keluar dari supermarket. Dean tokoh yang satu ini... Patut di curigai.

Aku menatap langit diatas, kini aku sedang terlentang diatas rumput taman mansion belakang setelah lari dari kejaran Cris.

Aku berdecak pelan lagi pula aku tidak berminat sama sekali dengan perusahaan ayah. Aku tau ayah ingin aku yang mengambil alih namun aku tidak yakin aku bisa memegang perusahaan sebesar itu.

Aku menutup mata menikmati angin yang berhembus pelan. Langitnya mendung, bisa di lihat ada banyak awan hitam yang berkerumun.

Namun aku menyukai suasana tenang seperti ini. Lama menutup mata aku mendengar suara seseorang.

"Ternyata kau disini Cell"

Aku membuka mataku dan melihat Kenan yang berdiri. Aku berbalik memunggunginya dan kembali menutup mata.

Aish.. Kenapa dia ada disini! Orang yang ingin aku hindari karena kejadian memalukan malam itu.

"Cell" panggil Kenan pelan.

"Aku sedang bermeditasi" jawabku.

Tunggu dulu untuk apa pria ini datang kemari? Aku segera duduk dan menatapnya yang sudah duduk di belakangku.

"Kau kenapa kesini?" tanyaku.

"Tentu saja untuk bermain bersamamu" jawabnya.

Aku menyipitkan mataku dan bersedekap dada.

"Kita sudah dewasa tidak perlu bermain seperti anak kecil lagi" kataku.

Kenan menggeleng dan menyodorkan brownis padaku, mataku langsung berbinar lalu aku segera merebutnya.

ALSTROEMERIA [TAMAT]Where stories live. Discover now