AYAH

1.4K 264 0
                                    

Aku terduduk lesu diatas lantai, air mataku tak henti-hentinya mengalir. William berada disampingku dan mengusap pundakku pelan.

"Ayahmu pasti baik-baik saja" kata Will. Aku mengangguk tentu saja, dia pasti akan baik-baik saja.

Seorang dokter keluar dari ruangan dan menatapku dengan raut wajah sedih. Dia mendekat dan berjongkok di depanku.

"Nona Cell, ayahmu sedang koma. Tapi dia pasti bisa melalui ini semua dengan baik" katanya.

Aku menggeleng, tidak mungkinkan!. William menarikku kedalam pelukannya. Dia mengusap punggungku pelan.

"Cell tenangkan dirimu"

Aku mengangguk dan pintu ruangan terbuka, terlihat ayah tampan terbaring diatas brangkar dan dibawa oleh beberapa perawat keluar dari sana menuju ruang rawat inap.

"Ayo Cell"

Aku berdiri dibantu Will dan kita berdua mengikuti mereka di belakang. Jujur saja aku sangat takut kalau sampai ayah tampan meninggalkanku.

"Cell"

Aku kembali menatap Will, pria itu mengusap air mataku dan mendudukanku di sofa.

"Kau anak kuatkan kau harus percaya ayahmu bisa melewatinya jangan terlihat lemah seperti ini" katanya.

Aku mengangguk dan mengusap sisa air mataku. Aku tersenyum, "Terimakasih Will, kau sudah mau membantuku" kataku.

Dia mengangguk, aku melihat keluar jendela. Sudah malam, dan kita masih memakai seragam sekolah.

"Kau pulang saja Will, sudah malam. Kau pasti lelahkan" kataku.

"Kau yakin Cell tidak papa sendirian disini?"

Aku mengangguk lagi pula ada Jack dan yang lainnya. Will akhirnya mengangguk dia berdiri dan segera keluar dari ruangan.

Jack masuk dan membawa pakaian untukku. Aku segera berganti pakaian dan kembali duduk di samping ayah tampan.

Kecelakaan ini sudah ada di dalam alur novel. Ayah tampan akan baik-baik saja, dan sekarang dia akan baik-baik saja kan?. Aku menggenggam erat sebelah tangannya. Seharusnya dia akan bangun beberapa hari lagi.

"Ayah jangan tutup matamu terlalu lama" bisikku.

Aku menundukkan kepalaku, kenapa perasaanku tidak enak sekarang?. Aku kembali menangis, memikirkan kemungkinan terburuknya.

"Nona" aku berbalik dan menatap Ham dengan air mata yang kembali turun.

"Tuan pasti akan baik-baik saja" katanya sembari mendekat.

"Nona harus makan terlebih dulu" katanya sembari meletakkan sebungkus makanan diatas meja.

Aku mengangguk dan mengusap kembali air mataku. Aku Daisy kau pasti kuat, percayalah kalau ayah tampan tidak akan pergi kemana-mana dia akan bersamamu sampai cerita ini berakhir.

"Kau juga harus makan" gumamku pada Ham.

Dia tersenyum dan mengngguk, kita berdua akhirnya makan ayam goreng yang ia beli. Aku tidak melihat Jack, mungkin dia sudah kembali untuk mengurus rumah.

Entah mengapa aku berharap Kenan dan Raiden ada disini. Aku tersenyum getir, sudahlah Daisy jangan berharap lebih pada mereka.

"Tuan membeli ini untuk nona" kata Ham sembari menyerahkan sebuah liontin.

Aku tersenyum, dan menerima liontin itu.

"Dia akan memberikannya malam ini namun sepertinya itu harus di tunda, sebelum pingsan dia memberikan ini padaku, dia berpesan agar memberikannya pada nona" kata Ham.

ALSTROEMERIA [TAMAT]Where stories live. Discover now